Belanja Online Selama Pandemi Capai 98,3 Juta Transaksi, Bisnis Logistik dan Jasa Kurir Tumbuh Pesat

16 November 2020, 17:00 WIB
Ilustrasi belanja online. /HutchRock/Pixabay
 
PR DEPOK - Bisnis logistik dan jasa pengiriman atau kurir menjadi sektor yang meraih lonjakan pertumbuhan saat pandemi Covid-19 disebabkab oleh meningkatnya aktivitas digital masyarakatbtermasuk di dalamnya belanja online atau daring.
 
Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan kegiatan logistik saat pandemi masih dapat bertahan.
 
Bahkan, dapat mengalami pertumbuhan positif, yakni layanan logistik e-commerce dan layanan pengiriman barang (courier service).
 
Baca Juga: Soal Acara Pernikahan di Masa Pandemi, Pemprov DKI Masih Berlakukan 14 Aturan Berikut
 
Yukki merujuk pada data Kementerian Keuangan yang mencatat bahwa segmen logistik relatif stabil selama pandemi Covid-19.
 
Berdasarkan data, transaksi pembelian lewat e-commerce meningkat 18,1 persen menjadi 98,3 juta transaksi dengan total nilai transaksi naik 9,9 persen menjadi Rp20.7 triliun.
 
Peningkatan tersebut diakui kepala cabang utama salah satu ekspedisi di Solo, Bambang Widiatmoko yang mengatakan bahwa saat awal pandemi pada Maret dan April, volume pengiriman barang meningkat sampai 30 persen.
 
Baca Juga: Transaksi Narkoba Melalui Ojek Online, Seorang Nelayan di Jakarta Barat Diciduk Polisi
 
“Ini dipengaruhi banyaknya masyarakat beraktivitas di rumah, tetapi tetap melakukan transaksi pembelian lewat online,” ujar Bambang dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
 
Bambang menjelaskan sebelum pandemi rata-rata volume pengiriman dari Solo ke berbagai wilayah seperti Jabodetabek dan Jawa Timur mencapai 20 ton per bulan. Sebagian barang itu dikirim via darat dan udara.
 
Ketika pandemi, lanjut dia, pengiriman via udara anjlok, karena banyak rute penerbangan tutup akibat tidak ada penumpang, sedangkan pengiriman barang via darat malah meningkat.
 
Baca Juga: Rizieq Shihab Gelar Sejumlah Agenda dan Langgar Prokes, Mahfud MD: Bisa Berpotensi Menjadi Pembunuh
 
Untuk menangkap peluang tersebut, Bambang mengatakan pihaknya harus memperkuat armada dengan menambah jumlah truk.
 
Saat ini, pihaknya diperkuat dengan 35 unit armada yang didominasi dari ATPM Isuzu seperti jenis truk Giga dan Elf NKR.
 
Menurut dia, bisnis pengiriman adalah bisnis kepercayaan dan ketepatan waktu.
 
Oleh sebab itu, armada yang dikerahkan juga harus memiliki keandalan.
 
Baca Juga: Sinopsis Film Gorgeous, Kisah Komedi Romantis Jackie Chan dan Shu Qi
 
“Sebagai pelaku usaha, dibutuhkan kendaraan yang efisien, tetapi untuk bisnis seperti ini, kendaraan yang andal yang benar-benar dibutuhkan. Apalagi, operasional kami 24 jam tanpa henti, sehingga butuh dukungan keandalan,” tutur Bambang.***
Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler