Nilai Penegak Prokes Tebang Pilih, dr Tirta: Ketika yang Melanggar itu Tokoh Bermassa Banyak Dibiari

18 November 2020, 15:08 WIB
Massa menunggu kedatangan Habib Rizieq Shihab di Markas Besar FPI, Petamburan, Jakarta pada Selasa, 10 November 2020./ /Asprilla Dwi Adha//ANTARA

PR DEPOK - Relawan Covid-19, dr Tirta Mandira Hudhi meminta Satgas serta penegak kebijakan untuk bersikap tegas terhadap pelanggar protokol kesehatan (Prokes).

Tirta menilai bahwa protokol kesehatan di Indonesia seolah hanya menjadi gimmick.

Menurutnya apapun kegiatannya asal tercantum sesuai protokol kesehatan bisa terlaksana begitu saja.

Baca Juga: Beri Klarifikasi ke PMJ, Panitia Acara Pernikahan Putri Habib Rizieq Akui Hanya Sebar 30 Undangan

Seolah tulisan 'sesuai protokol kesehatan' itu menjadi kartu sakti.

Namun ketika pelaksanaannya di lapangan tidak sesuai protokol, nanti kemudian tinggal meminta maaf karena kerumunan tidak terkontrol.

Tirta menyayangkan hal tersebut.

Baca Juga: Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya, Ketua Panitia Akad Nikah Putri Habib Rizieq Tiba di Mapolda

Menurutnya, hal tersebut akan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada penegak kebijakan yang akhirnya akan menyebabkan pembangkangan sipil.

Terlebih penegak hukum menurutnya tebang pilih dalam mengambil tindakan.

"Trust issue ini semakin berkurang karena protokol ini kayak gimmick. Kita lihat berbagai PSBB di sejumlah daerah, tetap saja kita melihat penegak hukum kalau razia masker itu luar biasa. Tapi ketika yang melakukan (pelanggaran protokol kesehatan red.) ini tokoh yang punya massa gak ngapa-ngapain," kata dr Tirta sperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari tayangan video di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club Rabu, 18 November 2020.

Baca Juga: Beda Nasib Saat Masa Pandemi, Kemendag Ungkap Industri eSport Justru Alami Peningkatan Penjualan

Sementara itu, menyinggung kerumunan di Bandara Soekarno-Hatta pada 10 November 2020 lalu, dr Tirta menilai seharusnya Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 merangkul HRS untuk berkolaborasi mengingat banyaknya massa HRS.

"Di sini apesnya yang viral Habib Rizieq pulang dijemput, bandara penuh. Kita sudah tahu di sini massa Habib banyak, harusnya Satgas Covid mengajak Habib Rizieq berkolaborasi untuk mengedukasi masyarakat," ujar dr Tirta.

Menurutnya dengan cara tersebut, diyakini bisa membantu mengedukasi protokol kesehatan Covid-19 kepada masyarakat, khususnya simpatisan HRS.

Baca Juga: Temui Donald Trump di AS, Luhut Binsar Pandjaitan Sampaikan Terima Kasih Jokowi dan Bahas Kerja Sama

"Kalau Pak Habib bisa mengatakan protokol, itu semua pendukungnya akan patuh," ucap Tirta.

Namun, pertanyaannya apakah Satgas Covid-19 sudah berkoordinasi dengan pihak HRS sebelum penjemputan di Bandara Soekarno-Hatta.

"Harusnya ketika pulang itu sudah bisa menduga bahwa ini yang jemput akan banyak. Apakah sudah diajak dialog?, Apakah tokoh-tokoh yang jemput sudah diajak diskusi?," tanyanya.

Baca Juga: Sebut Virus Corona Tak Pandang Libur, Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Tingkatkan Kesadaran

Sementara itu, menurutnya kejadian kerumunan yang terjadi pada simpatisan Habib Rizieq ini adalah bukti saling lempar tanggung jawab.

"Setelah ini viral kaget semua, dipanggil semua pejabat dimutasi," imbuhnya.

Tirta juga heran dengan pencopotan Irjen Pol Nana Sudjana dari posisi kapolda Metro Jaya yang menurutnya sudah banyak membantu pencegahan Covid-19.

Baca Juga: Sebut Habib Rizieq Bukan Musuh Negara, Babe Haikal: Sangat Jelas, Pihak Berseberangan dapat Amunisi

Namun lantaran peristiwa yang terjadi di Petamburan, Jakarta pada beberapa waktu lalu itu, apa yang sudah ia lakukan seolah tak dipandang.

"Saya bersama Irjen Pol Nana itu membagikan masker 150 ribu pieces ke pabrik di Jababeka, ini nggak dipandang. Pokoknya gara-gara kejadian di Petamburan dicopot aja," tutur dr Tirta.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ILC

Tags

Terkini

Terpopuler