Untuk diketahui, TFG dilakukan untuk memperjelas peran dari setiap kementerian dan lembaga agar dapat memaksimalkan sumber daya dalam mengantisipasi perkiraan bencana banjir.
Dalam kegiatan tersebut, semua pihak telah menentukan strategi dan koordinasi ke depannya.
Diketahui, peristiwa banjir yang melanda wilayah DKI Jakarta pada 2020 menimbulkan jumlah pengungsi sebanyak 36.445 jiwa dan kerugian ekonomi yang tidak sedikit.
Baca Juga: PA 212 Sebut Jutaan Umat Akan Kawal HRS ke PMJ, Polri: Negara Tidak Boleh Kalah dengan Premanisme
“Peristiwa ini yang memacu kita untuk mempersiapkan hal lebih baik lagi. Bencana banjir ini menjadi pekerjaan besar bagi kita semua, sehingga kita harus siap dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi di depan,” tuturnya.
Di sisi lain, BMKG akan melakukan laporan real time terkait kondisi hujan kepada seluruh kementerian dan lembaga terkait.
Hal tersebut akan menjadi peringatan untuk siap siaga menjalankan strategi terhadap pergerakan air dalam bencana banjir.
Selain itu juga akan dilakukan visualisasi terhadap perkiraan pergerakan air ketika bencana banjir terjadi.
Baca Juga: Usai Ahmad Riza Patria, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Juga Dinyatakan Positif Covid-19
Di samping itu, Kementerian Kesehatan dibantu Dinas Kesehatan daerah akan terus mengedukasi masyarakat di pengungsian untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.