Tekan Klaster Baru Covid-19 Saat Banjir, Luhut B Pandjaitan Tegaskan Akan Terapkan Taktik Militer

- 1 Desember 2020, 11:57 WIB
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. /Kemenko Marves/Maritim.go.id

PR DEPOK – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berharap tidak ada klaster baru penularan Covid-19 yang muncul.

Hal itu ia sampaikan mengingat adanya potensi banjir akibat fenomena La Nina di Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya.

Ia yang juga merupakan Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) mengimbau untuk melakukan simulasi terkait pengungsian yang disesuaikan dengan protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga: Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Anies Baswedan: Bagi yang Bertemu Saya Sebelumnya Hubungi Puskesmas

“Diharapkan tidak akan menimbulkan klaster baru dari adanya gelombang pengungsian, sehingga perlu ditekankan bahwa setiap masyarakat harus saling jaga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” tutur Luhut, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Luhut menyampaikan hal itu dalam rapat koordinasi yang diadakan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) disertai seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk mengantisipasi potensi banjir akibat fenomena La Nina di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Menurut penjelasannya, ia akan menerapkan metode Tactical Floor Game (TFG) dalam menghadapi potensi banjir pada tahun 2020-2021.

Baca Juga: Respons Video Viral Ajakan Jihad Melalui Azan, Ferdinand: Prihatin, Beragama Kok Jadi Menakutkan!

“Tactical Floor Game adalah taktik militer yang bisa kita terapkan untuk dapat berkoordinasi terkait peran dari setiap pihak selama masa antisipasi perkiraan bencana banjir di DKI Jakarta mendatang,” ucapnya.

Untuk diketahui, TFG dilakukan untuk memperjelas peran dari setiap kementerian dan lembaga agar dapat memaksimalkan sumber daya dalam mengantisipasi perkiraan bencana banjir.

Dalam kegiatan tersebut, semua pihak telah menentukan strategi dan koordinasi ke depannya.

Diketahui, peristiwa banjir yang melanda wilayah DKI Jakarta pada 2020 menimbulkan jumlah pengungsi sebanyak 36.445 jiwa dan kerugian ekonomi yang tidak sedikit.

Baca Juga: PA 212 Sebut Jutaan Umat Akan Kawal HRS ke PMJ, Polri: Negara Tidak Boleh Kalah dengan Premanisme

“Peristiwa ini yang memacu kita untuk mempersiapkan hal lebih baik lagi. Bencana banjir ini menjadi pekerjaan besar bagi kita semua, sehingga kita harus siap dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi di depan,” tuturnya.

Di sisi lain, BMKG akan melakukan laporan real time terkait kondisi hujan kepada seluruh kementerian dan lembaga terkait.

Hal tersebut akan menjadi peringatan untuk siap siaga menjalankan strategi terhadap pergerakan air dalam bencana banjir.

Selain itu juga akan dilakukan visualisasi terhadap perkiraan pergerakan air ketika bencana banjir terjadi.

Baca Juga: Usai Ahmad Riza Patria, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Juga Dinyatakan Positif Covid-19

Di samping itu, Kementerian Kesehatan dibantu Dinas Kesehatan daerah akan terus mengedukasi masyarakat di pengungsian untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

“Mari kita jadikan kegiatan TGF ini sebagai momentum untuk memulai aksi, tindakan, dan kerja bersama antara stakeholder terkait untuk mengurangi risiko bencana banjir demi membangun bangsa yang tangguh,” kata Luhut.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x