Jadi Presiden Sementara Papua Barat, Berikut Profil Benny Wenda yang Mendapat Suaka di Inggris

- 2 Desember 2020, 21:50 WIB
Presiden sementara Papua Barat, Benny Wenda.
Presiden sementara Papua Barat, Benny Wenda. /Twitter @BennyWenda/

Dalam situs pribadinya, Benny Wenda mengklaim pasukan militer memperlakukan warga dengan keji. Benny menyebut salah satu dari keluarganya menjadi korban hingga akhirnya meninggal dunia.

Benny Wenda juga mengaku telah kehilangan satu kakinya dalam sebuah serang udara di Papua.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Januari 2021, Pemda Diminta Libatkan Orang Tua dalam Perizinan

Dia mengaku tidak ada yang bisa merawatnya hingga peristiwa itu berlalu 20 tahun lamanya.

Pada akhirnya, keluarganya memilih bergabung dengan Indonesia. Akan tetapi, Benny Wenda memutuskan pilihan yang berbeda.

Setelah era pemerintahan Soeharto tumbang pada 1998, gerakan referendum dari rakyat Papua yang menuntut pemisahan diri dari Indonesia kembali bergelora.

Baca Juga: Soal Deklarasi Papua Barat Merdeka, DPR Desak Pemerintah Segera Ambil Langkah Tegas

Saat itu, Benny Wenda telah memiliki organisasi bernama Demmak (Dewan Musyawarah Masyarakat Koteka), yang menuntut pengakuan dan perlindungan adat istiadat, serta kepercayaan, masyarakat suku Papua.

Pergerakan yang terus bergejolak, membuat Pemerintahan Indonesia di bawah Presiden Megawati Soekarnoputri pada akhirnya membuat otonomi Khusus mulai diberlakukan di Provinsi Papua pada tahun 2002 berdasarkan UU Nomor 21 tahun 2001.

Namun, sebelum hal itu dijalankan, kembali terjadi ketegangan di Papua yang mengharuskan Indonesia menerjunkan operasi militer dan menyebabkan ketua Presidium Dewan Papua meninggal.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x