PR DEPOK - Juru bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah, mengatakan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi perlu melakukan klarifikasi kepada Calon Wali Kota Makassar Danny Pomanto soal tudingan yang menyebut Jusuf Kalla otak di balik ditangkapnya Menteri KKP Edhy Prabowo.
Husein Abdullah memberikan pernyataan itu untuk menanggapi viralnya rekaman suara diduga Danny Pomanto.
"Saya cuma mau bilang, salah apa Pak JK kepada Danny Pomanto sehingga tega-teganya memfitnah seperti itu? Danny seperti tidak punya lagi sopan santun sedikit pun kepada sosok yang dihormati semua kalangan," ujar Husain seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
Baca Juga: Sebut HRS Takut Publikasikan Hasil Swab, Dewi Tanjung: Padahal Virus Corona Bukan Hal yang Memalukan
Selain itu, Husain bahkan menyinggung soal falsafah orang Bugis-Makassar terkait adat dan istiadat dalam menghormati orang tua.
"Saya yakin kalau orang Bugis-Makassar tidak gampang mengumbar fitnah seperti itu karena secara budaya dan agama tahu risikonya bahwa fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan," tuturnya.
Menurut Husain, selama ini, setelah Jusuf Kalla tak lagi menjabat sebagai wakil presiden, dirinya lebih banyak sibuk dengan aktivitas sosial.
Baca Juga: Benny Wenda Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat, Puan: Hanya Demi Eksistensi di Panggung Internasional
Untuk urusan mengusik orang lain, termasuk Danny Pomanto, kata dia adalah sesuatu yang tidak masuk akal.
Atas kejadian itu, Husain menegaskan bahwa Danny Pomanto bakal berhadapan dengan hukum.
"Danny tentu akan berhadapan dengan hukum. Apalagi, melibatkan KPK sehingga KPK pun perlu mengklarifikasi dan membersihkan dirinya dari tuduhan Danny Pomanto," ujarnya.
Baca Juga: Pengajuan Proposal Telah Dikirim, Nama Diego Maradona Diusulkan Jadi Nama Jalan di Argentina
Bagi Husain, masalah yang dimunculkan Danny menyangkut fitnah kepada Jusuf Kalla juga sangat merendahkan KPK atas prestasinya menangkap Menteri KKP.
"Danny telah mencederai kerja keras KPK. Yang tidak kalah bahayanya, Danny telah mengadu domba tokoh-tokoh nasional. Yang bisa berdampak buruk terhadap hubungan hubungan antarelite yang selama ini berjalan baik," jelasnya.
Husain pun meminta KPK memanggil Danny Pomanto untuk mengklarifikasi fitnahan tersebut.
Baca Juga: Sebut Belum Berhasil Ciptakan Kepercayaan, DPD Desak Pemerintah Evaluasi Semua Kebijakan untuk Papua
Sebelumnya, beredar video dan disertai rekaman suara diduga suara Danny Pomanto menuding mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai otak di balik penangkapan Edhy Prabowo atas kasus korupsi impor benih lobster.
Video berdurasi 1 menit 58 detik itu menyebar luas di media sosial pada hari Sabtu, 5 Desember.***