Banyak Dukungan Soal Ancaman Hukuman Mati untuk Kasus Suap Bansos, Ini Kata Rocky Gerung

- 7 Desember 2020, 17:18 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung.
Pengamat politik, Rocky Gerung. /Reno Esnir/Antara
 
PR DEPOK – Pengamat politik Rocky Gerung menilai banyaknya dukungan dari masyarakat terkait ancaman hukuman mati terhadap Menteri Sosial Juliari Peter Batubara adalah salah satu cara tertinggi dalam menjunjung keadilan.
 
“Soal menteri sosial ini yang dipersoalkan publik adalah ultimum remedium, jadi semacam sebut aja upaya tertinggi untuk menghasilkan keadilan. Karena itu orang menuntut hukuman mati,” kata Rocky Gerung seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.
 
Dirinya mengatakan poin tersebut memungkinkan untuk diterapkan, karena telah tertuang di dalam undang-undang.
 
 
“Jadi sebetulnya poin itu poin yang masuk akal karena dimungkinkan oleh undang-undang oleh hukum positif,” ucap Rocky Gerung.
 
Namun, kata dia, saat ini Indonesia menganggap tradisi hukum positif selalu bisa diabaikan di pengadilan.
 
Hal tersebut karena tuntutan yang diajukan dianggap melampaui alasan, sehingga tersangka dibebaskan karena tuntutan atau dakwaannya dianggap berlebihan.
 
 
Meski begitu, Rocky Gerung mengungkapkan bahwa dalam kehidupan ini tak hanya diatur oleh norma hukum, melainkan juga diatur oleh norma sosial.
 
“Tapi kita mesti ingat bahwa hidup ini bukan hanya sekadar diatur oleh legal norm, tapi juga ada sosial norm. Nah social norm ini yang menuntut hukuman maksimal bahkan dengan kemarahan orang menyebutkan dipancung aja dimatiin aja,” tutur Rocky Gerung.
 
Menurut Rocky Gerung, sejumlah hal itu lah yang perlu dipahami oleh Menteri Polhukam Mahfud MD, terkait dirinya yang menyatakan tak ada ancaman hukuman mati terhadap kasus korupsi bansos yang menjerat Juliari Batubara.
 
 
“Kan itu yang mesti dipahami oleh Mahfud MD kan. Bukan pagi-pagi udah bilang ga ada hukuman mati buat si Mensos karena tidak dalam keadaan darurat segala macam,” ucapnya.
 
Rocky Gerung juga memandang, pernyataan Mahfud MD yang secara mendadak itu terlihat seperti adanya sebuah sikap pertahanan atau melindungi suatu pihak.
 
“Jadi sikap defensif dari kekuasaan yang terbaca dalam ketergesa-gesaan Mahfud MD untuk mengucapkan tidak ada hukuman mati itu menunjukkan akan ada proteksi lagi terhadap terdakwa ini,” katanya.
 
 
Lebih lanjut Rocky Gerung mengatakan, sangat mungkin bila ke depannya akan ada negosiasi yang memutuskan tak akan ada hukuman mati untuk Juliari Peter Batubara.
 
“Jadi mungkin akan ada tukar tambah. Dia dihukum sekian, nanti dibalikin sekian, segala macam,” tutur dia.
 
Bila langkah itu yang diambil oleh para penguasa, maka Rocky Gerung mengatakan jangan menyesal kalau masyarakat marah dan melakukan aksi ke jalan untuk menuntut keadilan terhadap rakyat kecil yang haknya dirampas.
 
 
“Itu yang membuat kita frustasi sebetulnya. Jangan menyesal kalau frustasi itu tumpah di jalan dalam bentuk demo besar-besaran lagi. Karena ini soal justice soal kemarahan publik melihat kekonyolan-kekonyolan kekuasaan atau saya sebut kemarin kedunguan kekuasaan,” ujar dia.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah