Network
“Orang menganggap bahwa Presiden Jokowi memang berhasil untuk menjadi kepala keluarga yang baik, yaitu mampu mengurus keluarganya sehingga kekuasaan bisa diwariskan. Tapi dia gagal sebagai kepala negara, karena sampai sekarang tidak ada ucapan terhadap peristiwa KM 50,” ujar Rocky Gerung dalam keterangannya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Ia menilai, presiden memang berhasil mengakumulasi kekuasaan tetapi lain halnya dengan mendistribusikan keadilan kepada rakyatnya.
Baca Juga: Waspada Penggunaan Lensa Kontak saat Pandemi Covid-19, Berikut Saran Pakar
“Jadi mesti ada yang diapresiasi, dan didepresiasi,” ujarnya.
Tak hanya itu, Rocky Gerung juga menyinggung perihal keanggotaan Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB yang salah satunya mengawasi Hak Asasi Manusia (HAM) antar negara, namun justru Indonesia saat ini dihujat oleh negara luar lantaran dugaan pelanggaran HAM.
“Sekarang di dalam negara, ada pemburukan di dalam Hak Asasi Manusia dan ada pemburukan di dalam demokrasi, itu adalah dua hal yang diproduksi bersamaan oleh Pak Jokowi,” ujar Rocky Gerung.
Baca Juga: Juliari P Batubara Korupsi Bansos Covid-19, KH Adang: Layak Dihukum Mati
Sebelumnya diberitakan, enam orang anggota Laskar FPI tewas ditembak mati oleh petugas dari Polda Metro Jaya lantaran diduga melakukan serangan terhadap petugas.
Insiden ini lantas menuai pro dan kontra, yang mana sebagian pihak menganggap ini adalah pelanggaran HAM, sementara pihak lainnya menilai ini sebagai tindakan tegas dan terukur dari kepolisian.***
