“Rizieq akhirnya menyerah. Dia datang ke Polda Metro bukan karena kesadaran, tapi karena ketakutan,” ujar Teddy, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @TeddyGusnaidi.
Masih dalam cuitan yang sama, Teddy menilai bahwa sosok pria berusia 50 tahun tersebut merupakan seorang pengecut.
Baca Juga: Tegaskan Akan Kawal Kasus Habib Rizieq, Ahmad Sahroni: Lakukan Secara Terbuka dan Seadil-adilnya
“Dari dulu gue bilang Rizieq itu pengecut,” ucapnya.
Menurutnya, Habib Rizieq baru muncul ke publik setelah zaman orde baru (orba) atau reformasi dengan membawa label agama dan massa.
“Zaman orde baru mana nyali dia? Dia muncul setelah reformasi, itupun dengan membawa2 label agama dan membawa massa. Kalau sendiri? Ciut..,” ujarnya menambahkan.
Jika dirinya adalah seorang anggota FPI, dikatakan Teddy, maka dirinya akan menyatakan mundur setelah melihat Habib Rizieq bermasalah dengan hukum.
Baca Juga: Setuju dengan Jusuf Kalla, Musni Umar: Habib Rizieq Bukan Penentu Pilpres 2024, Tapi Partai Politik
“Kalau gue anggota FPI, pasti gue sudah mundur ketika melihat Rizieq memaki sana sini, bermasalah dengan hukum dan kabur ketika menghadapi masalah,” katanya.
Terakhir dalam cuitan tersebut, Teddy menuturkan bahwa sikap yang ditunjukkan Habib Rizieq bertentangan dengan ajaran agama Islam.