Debit Air Aliran Sungai Gunung Semeru Meningkat, BPBD Ungkap Potensi Terjadinya Banjir Lahar Dingin

- 14 Desember 2020, 07:45 WIB
Warga melihat lahar dingin Gunung Semeru di Jembatan Piket Nol, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu 12 Desember 2020.
Warga melihat lahar dingin Gunung Semeru di Jembatan Piket Nol, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu 12 Desember 2020. /Seno/ANTARA

"Awan panas guguran sempat terpantau kembali meluncur dari puncak kawah, namun luncuran tersebut masih dalam batas aman dan jauh dari pemukiman," ujarnya.

Dirinya juga mengingatkan warga di lereng Gunung Semeru untuk meningkatkan kewaspadaannya terkait dengan potensi awan panas guguran dan lahar dingin yang bisa terjadi sewaktu-waktu saat hujan deras.

Baca Juga: Ditangkap Densus 88, Zulkarnaen Disebut-sebut Jadi Salah Satu Perwakilan Al-Qaeda di Asia Tenggara

Saat ini, status Gunung Semeru pada level II atau waspada, sehingga masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak dan jarak 4 kilometer arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.

"Masyarakat juga diimbau mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya," tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan masyarakat diminta untuk menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.

Baca Juga: 4 Pelaku Penyebar Video Ancaman kepada Mahfud MD Diringkus, Polda Jatim: Mereka Mengaku Anggota FPI

"Perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan dan wewaspadai ancaman lahar di alur sungai yang berhulu di Gunung Semeru, karena banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x