5 Alasan Masyarakat Indonesia Ragu Divaksin, Salah Satunya Anggap Vaksin Hanya untuk Kelompok Rentan

- 21 Desember 2020, 10:59 WIB
Ilustrasi vaksin.
Ilustrasi vaksin. /Stevep/Pixabay

PR DEPOK – Kemunculan sejumlah opini yang beredar luas di masyarakat terkait vaksin Covid-19, bahkan sebelum obat tersebut tiba di Indonesia, membuat banyak sebagian orang tidak meyakini efektivitasnya sehingga tidak mau untuk vaksinasi.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari PMJ News, berikut berbagai pandangan seputar vaksin yang berkembang dan membuat sebagian orang takut untuk divaksinasi.

Vaksin Covid-19 tidak aman

Baca Juga: Soal Gibran Diduga Terseret Korupsi Bansos, Ferdinand Hutahaean: Buktikan, Kalau Melanggar Tindak!

Banyak orang tidak yakin mengenai vaksin yang dikembangkan dengan begitu cepat aman untuk tubuh mereka dalam jangka panjang.

Reaksi alergi yang diderita oleh lima orang pertama yang sempat mencuat beberapa waktu lalu, sempat menimbulkan keraguan di benak banyak orang.

Namun, badan pengatur obat seperti Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia tidak akan membiarkan vaksin diberikan ke publik sampai terbukti aman untuk digunakan.

Baca Juga: Bongkar Trik Rahasia Membuat Tanaman Hias Aglonema Bebas Hama Serta Membuat Daunnya Elok dan Rimbun

Pemberian vaksin terburu-buru

Diketahui berbagai macam vaksin untuk penyakit lainnya, dikembangkan dalam kurun waktu bertahun-tahun untuk selanjutnya disetujui penggunaan dan peredarannya di masyarakat luas.

Namun alasan vaksin Covid-19 perlu dikembangkan dan disetujui dengan cepat, adalah mengingat semakin luasnya penyebaran virus ini.

Baca Juga: Kemenlu Protes Tindakan Datangi Markas FPI, Kedubes Jerman Minta Maaf dan Bantah Dukung Ormas

Meski prosesnya dilakukan dengan cepat, tidak berarti telah diburu-buru.

Semua vaksin yang disetujui untuk digunakan hingga saat ini telah melalui tahap uji klinis, dan terbukti aman dan efektif.

Uji coba vaksin dihentikan berarti ada masalah

Pada bulan September lalu, uji klinis vaksin AstraZeneca dan vaksin Covid-19 Universitas Oxford dihentikan, setelah seorang peserta mengalami masalah neurologis.

Baca Juga: Pulihkan Perekonomian Petambak Garam, KKP Kucurkan Bantuan Senilai 1,3 Miliar

Padahal, uji coba sering kali dihentikan untuk menyelidiki komplikasi tersebut dan itu tidak berarti bahwa vaksin tersebut tidak aman.

Vaksin akan memengaruhi kekebalan

Banyak orang percaya bahwa meski vaksin dapat membantu mencegah penyakit dari satu jenis, vaksin dapat berdampak buruk pada keseluruhan kekebalan tubuh.

Baca Juga: Dipastikan Gratis, Satgas Berharap Vaksinasi terhadap Masyarakat Mampu Percepat Herd Immunity

Namun, itu hanyalah mitos belaka. Vaksin hanya membantu tubuh memproduksi antibodi terhadap patogen tertentu, membantu tubuh mencegah masuknya patogen, dan menyebabkan penyakit di masa mendatang.

Vaksin hanya untuk kelompok rentan

Meskipun pemerintah dan badan kesehatan memprioritaskan beberapa kelompok rentan dalam hal distribusi vaksin, itu tidak berarti bahwa vaksin Covid-19 hanya untuk kelompok tersebut.

Baca Juga: Ketentuan Prokes bagi Pelaku Perjalanan di Jawa dan Bali, Wajib Rapid Antigen hingga Masker 3 Lapis

Vaksin perlu diberikan kepada semua orang, jika ingin mencegah Covid-19 dan tetap aman dari infeksi virus.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah