Namun, apapun amanah yang sudah diberikan itu, pria kelahiran Rembang, 4 Januari 1975 tersebut menyatakan bertekad untuk mewakafkan seluruh hidup dan apa yang dimilikinya untuk bangsa dan negara.
"Dan kebetulan sekarang mendapatkan kesempatan melalui Kementerian Agama. Saya akan melakukan apa yang paling baik untuk bangsa dan negara ini," ucapnya menambahkan.
Selain itu, Gus Yaqut juga menyampaikan bahwa hal pertama yang ingin ia lakuan setelah resmi menjadi Menag adalah menjadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi.
Baca Juga: Elite Demokrat Minta Gibran Serahkan Diri ke KPK, Refly: Memakan Dana Bansos Harus Tanggung Jawab
"Artinya apa, bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah maupun merebut kekuasaan atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain," kata alumnus FISIP UI tersebut.
Menurutnya agama lebih baik dibiarkan agar menjadi inspirasi dan membawa nilai-nilai kebaikan serta kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Gus Yaqut mengatakan bahwa dirinya ingin meningkatkan ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah basyariyah di Indonesia.
"Jika ini dilakukan maka saya meyakini ke depan Indonesia ini akan jauh lebih tentram dan pembangunan yang tadi sudah disampaikan oleh beberapa calon menteri tadi akan berjalan lebih mudah untuk diwujudkan," ujarnya
Baca Juga: Gus Yaqut Jadi Menag Gantikan Fachrul Razi, Akhmad Sahal: Sinyal Jokowi Gas Pol Perangi Radikalisme
Di sisi lain, Gus Yaqut juga menyampaikan keinginannya untuk memajukan pendidikan di lingkup Kemenag, termasuk mendorong pondok pesantren agar semakin mampu melahirkan kader-kader terbaik bangsa.