Ditawari Jadi Wakil Menteri, Abdul Mu'ti Akui Tolak Gabung Kabinet Indonesia Maju, Ini Alasannya

- 23 Desember 2020, 14:31 WIB
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti. /Dok. PP Muhammadiyah.

PR DEPOK - Usai diumumkan adanya perombakan Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), beberapa nama menteri baru ramai diperbincangkan oleh publik.

Pagi ini nama-nama wakil menteri yang telah dipilih Presiden Jokowi pun telah beredar. Dari beberapa nama yang tersiar, nama Abdul Mu'ti juga muncul.

Beredar kabar bahwa Sekretaris Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah tersebut akan ditunjuk mengisi posisi salah satu Wakil Menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Baca Juga: Elite Demokrat Minta Gibran Serahkan Diri ke KPK, Refly: Memakan Dana Bansos Harus Tanggung Jawab

Namun, Abdul Mu'ti melalui akun Twitter @Abe_Mukti menyampaikan bahwa dirinya memutuskan untuk menolak tawaran Wakil Menteri tersebut.

Dia menjelaskan bahwa keputusannya itu tidak serta merta dilakukan tanpa melalui pertimbangan yang matang.

"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri," kata Abdul Mu'ti seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Rabu 23 Desember 2020.

Baca Juga: Prabowo-Sandiaga Uno Jabat di Kementerian, Arief Poyuono: Jokowi tak Ingin Punya Oposisi, karena...

Menurutnya amanah yang ditawarkan padanya tersebut sangat berat. Maka dari itu, Abdul Mu'ti merasa tidak akan mampu untuk mengemban amanah tersebut.

"Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut," ucapnya menambahkan.

Kemudian, Abdul Mu'ti juga mengatakan bahwa awalnya ia bersedia menerima jabatan yang ditawarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim serta Mensesneg itu.

Baca Juga: Jokowi Reshuffle Kabinet Indonesia Maju, Ganjar Pranowo: Pak Presiden Berikan Sinyal Rekonsiliasi

"Awalnya, ketika dihubungi oleh Pak Mensesneg dan Mas Mendikbud, saya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah," ujar Abdul dalam unggahan yang berbeda.

Akan tetapi, pria berusia 52 tahun ini mengaku berubah pikiran setelah mengukur kemampuan dirinya.

"Tetapi, setelah mengukur kemampuan diri, saya berubah pikiran. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik," katanya menutup cuitan tersebut.

Baca Juga: Fadli Zon Singgung Hari Pelantikan Menteri, Faizal: Katanya Pengusung Akal Sehat, kok Percaya?

Unggahan yang hingga kini telah disukai oleh 5.463 orang tersebut dikomentari oleh banyak warganet.

Banyak yang kagum dengan keputusan yang telah diambil oleh Abdul tersebut, tapi tak sedikit pula yang kecewa.

"Karakter Muhammadiyah tidak gila jabatan, selalu jadi mitra pemerintah dalam pembangunan tp kritis terhadap kebijakan yg merugikan umat.... Jazakumullah Prof," tulis akun @mr***.

Baca Juga: Gus Yaqut Jadi Menag Gantikan Fachrul Razi, Akhmad Sahal: Sinyal Jokowi Gas Pol Perangi Radikalisme

Terakhir komentar dari akun @syahi*** dengan mengatakan, "Lha koq, Pdhl sdh kadung ada namanya lho Prof, (melampirkan gambar undangan berisi daftar nama menteri dan wakil menteri yang akan dilantik)."***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x