Alissa Wahid: Kelompok Mayoritas Tidak Bisa Menang Sesuka Hati atas Minoritas di Indonesia

- 27 Desember 2020, 19:18 WIB
Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid.
Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid. /Instagram @alissa_wahid

PR DEPOK – Putri sulung Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid mengungkapkan, semasa hidupnya, Gus Dur pernah mengatakan bahwa Indonesia ada karena keberagaman.

“Kalau tidak ada keberagaman, tidak perlu ada Indonesia,” kata Alissa pada Minggu, 27 Desember 2020 dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Pernyataan itu mengatakan dalam diskusi lintas agama dengan tema 'Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Kebhinekaan'.

Baca Juga: Program Pertamanya sebagai Mensos, Risma Akan Rombak Kebijakan Menteri Sebelumnya Soal Bansos

Alissa mengatakan, hal tersebut dituliskan oleh Gus Dur dalam sebuah buku tentang pasangan Konghucu yang sedang memperjuangkan hak sipilnya.

Menurutnya, apabila para pendiri bangsa pada saat itu tidak mampu mempersatukan diri, maka tidak akan pernah ada Indonesia.

Oleh sebab itu, hingga kini tidak ada satu pun kelompok atau suku tertentu di Tanah Air yang dapat mengeklaim bahasa daerah mereka merupakan bahasa asli Indonesia.

Baca Juga: Belum Juga Menikah, Kalina Ocktaranny Sudah Izinkan Vicky Prasetyo Poligami, Ini Syaratnya

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Nasional Jaringan GusDurian itu menuturkan, jika sedang berbicara perihal persoalan bangsa, masyarakat Indonesia agak aneh dan cenderung memaksa.

Bangsa Indonesia, kata dia, mempunyai berbagai macam ras. Seperti contoh, misalnya ras Melayu atau ras Melanesia khususnya di Indonesia bagian timur.

“Jadi Indonesia adalah sebuah gagasan yang mempertemukan kebhinekaan,” tutur Alissa.

Baca Juga: Jika Miliki 12 Karakteristik ini, Anda Adalah Orang dengan Kepribadian Paling Baik di Dunia

Ia menilai, yang terjadi saat ini adalah masih ditemukannya mayoritarianisme atau sebuah perasaan yang melegitimasi bahwa dirinya adalah kelompok mayoritas di suatu daerah.

“Ada perasaan saat kelompok mayoritas di tanah ini, kelompok saya yang paling berhak menentukan segala-galanya,” ucapnya.

Maka dari itu, kata Alissa, peran Polri dan TNI dibutuhkan guna memecahkan masalah tersebut dan tentunya bertumpu pada hak konstitusi warga negara.

Baca Juga: Refly Harun Soroti Utang Indonesia Hampir Capai 6.000 Triliun: untuk Rakyat atau Justru Konglomerat?

“Sebab, Indonesia tidak dibangun atas dasar teori konflik. Artinya, kelompok mayoritas tak bisa selalu menang di atas kelompok minoritas. Indonesia dibangun atas kesepakatan bersama,” katanya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x