"Pagi. Rasanya saya perlu menekankan ini: belum terbukti varian baru korona itu lebih mematikan," kata Zubairi.
Lebih lanjut, menurutnya pernyataan itu telah dia sampaikan pada sejumlah media arus utama.
"Hal ini sudah saya katakan di beberapa media arus utama," ucapnya menambahkan.
Selain itu, Zubairi juga menyampaikan kabar buruk terkait hasil penelitian baru yang mengungkapkan risiko penularan dari strain baru Covid-19 ini.
Baca Juga: Soal Gibran-Puan Diduga Terseret Korupsi Bansos, Neno Warisman: Masih Dugaan, Tetap Harus Hati-hati!
"Kabar buruknya, studi baru di London School of Hygiene and Tropical Medicine menyebutkan, varian ini 56 persen lebih menular," ujar Prof Zubairi dalam unggahan yang sama.
Pagi. Rasanya saya perlu menekankan ini: belum terbukti varian baru korona itu lebih mematikan. Hal ini sudah saya katakan di beberapa media arus utama. Kabar buruknya, studi baru di London School of Hygiene and Tropical Medicine menyebutkan, varian ini 56 persen lebih menular.— Prof. Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) December 28, 2020
Unggahan Prof Zubairi tersebut hingga kini telah disukai oleh 445 orang dan di-retweet sebanyak 151 kali.
Banyak warganet yang merasa terbantu dengan informasi yang dibagikan oleh Prof Zubairi. Tak sedikit dari mereka yang menunggu-nunggu pula kabar terkait perkembangan dari strain baru virus corona tersebut.***