Rekrut Anak Muda untuk Siapkan Kemampuan Jihad, Simak Pengakuan Lengkap Teroris JI kepada Kepolisian

- 29 Desember 2020, 09:16 WIB
Tangkapan layar wawancara bersama teroris JI, Joko Priyono alias Karso.
Tangkapan layar wawancara bersama teroris JI, Joko Priyono alias Karso. /PMJ News

PR DEPOK – Baru-baru ini Tim Densus 88 Antiteror Polri membongkar salah satu tempat pusat pelatihan (Sasana) dari 12 tempat latihan jaringan teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI).

Tim Densus 88 menemukan Sasana tersebut di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.

Dari pengakuan sang pelatih teroris JI, Joko Priyono alias Karso, ia mendapatkan mandat sebagai pemimpin pelatihan dari Amir atau Pimpinan JI, Para Wijayanto.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di SCTV, Selasa 29 Desember 2020: Mr Bean hingga Deretan FTV Berikut

Ketika ditanya perihal konsep simulasi penyerangan pasukan VVIP yang terekam dalam video yang disita oleh polisi, Karso mengaku kelompoknya dengan sengaja menculik para teroris untuk menyelamatkan mereka dari penangkapan pihak berwenang.

“Kalau satu kelompok itu ada ketangkep, yang lain kan pasti tinggal nunggu waktu ditangkap. Nah tokoh-tokoh kita itu kadang kesulitan, simulasi itu salah satu tujuannya untuk itu. Jadi menculik tokoh kita, untuk diselamatkan daripada ditangkap aparat,” ujar Karso dalam pengakuannya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.

Awalnya Karso ini ditugaskan untuk membentuk Padepokan, yang dimaksudkan untuk melatih anak-anak muda yang memiliki kemampuan bela diri.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Trans 7, Selasa 29 Desember 2020: Berikut Deretan Movievaganza yang Tayang Hari Ini

Namun, berdasarkan kesepakatan bersama dengan beberapa orang lainnya, akhirnya terbentuklah Sasana untuk melatih para teroris ini.

“Sejak 2011 itu, kita disuruh nyiapkan dari materi awal sampe akhir, selama kira-kira 6-7 bulan lah untuk membuat, menyiapkan, akhirnya terbentuk materi sasana dari awal sampe akhir,” ujar Karso menjelaskan proses terbentuknya Sasana yang dipimpinnya.

Lebih lanjut, Karso memaparkan bahwa anak-anak muda yang direkrut ke sasana tersebut diajarkan bela diri layaknya seorang atlet.

Baca Juga: Jadwal Acara di Trans TV, Selasa 29 Desember 2020: The Amazing Spiderman 2 Tayang Malam Ini

“Pada level tertentu, setelah sekitar 6 bulan ke atas, kita latih ini juga, senjata. Kan biasa bela diri, tapi bela diri ini untuk tingkatan tertentu itu dilatih senjata. Kalo arahnya campuran, yang ninjutsu, ninja itu ada, yang samurai juga ada,” tuturrnya.

Menurutnya, pelatihan bela diri bagi para regenerasi JI ini diperlukan untuk membentuk mukmin yang kuat.

“Mukmin yang kuat itu kan lebih dicintai. Kita ini tetep basic awal itu kan tetep bela diri, karena pada akhirnya nanti, perang akhir zaman itu, mesti menggunakan senjata awal. Kita yakin ya, panah nanti digunakan, pedang, makanya kita pakai samurai,” ucap Karso.

Baca Juga: Jadwal SIM dan Samsat Keliling Kota Depok Hari Ini, Selasa 29 Desember 2020

Dalam pengakuannya, Karso menyampaikan bahwa sasana yang dibentuknya telah melahirkan 7 angkatan JI.

Namun, kata Karso, jumlah anggota didikannya secara keseluruhan tidak menyentuh angka 100.

“Kalau saya itung tidak sampai 100 itu angkatannya, sembilan puluh sekian,” tuturnya.

Ia menuturkan, anggota yang nantinya direkrut dalam regenerasi JI setelah lulus dari sasana atau tempat pelatihan ini berusia sekitar 19 hingga 23 tahun.

Baca Juga: Jadwal Program Belajar dari Rumah oleh Kemendikbud yang Tayang di TVRI pada Selasa 29 Desember 2020

Disampaikan oleh Karso, pelatihan generasi muda JI ini bertujuan untuk menyiapkan calon pemimpin masa depan yang memahami realita jihad.

“Kita pengennya seperti itu, jadi calon pemimpin masa depan, istilahnya kalau New Gene ini kan memang tamkin jamaah azkari. Meskipun dalam penggunaan kita tetep berdasarkan aqidah sunnah wal jamaah. Kita punya kemampuan jihad, itu ibarat punya pistol lah, kan gak akan digunakan kalau gak perlu,” tuturnya.

Usai para generasi muda JI ini lulus dari pelatihan di sasana, kata Karso, mereka akan dikirim ke Suriah.

“Sasana itu sudah punya visi misi sendiri, terus Pak Para (pimpinan JI) ada kesempatan ke Suriah survei, ada kesempatan ke sana, visi misinya akhirnya, ya sudah ada kesempatan ke sana, sekalian aja,” tutur Karso.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x