“Tapi para penjilat dalam birokrasi ini jahat. Tega amat sih. Ayolah mulai dari data,” kata Fahri Hamzah menambahkan.
Tadinya aku gak mau tulis tapi ya salah...kemiskinan itu bukan di jakarta tapi di daerah terpencil sana...itu rakyat bunuh diri, bunuh keluarga, ada ibu bunuh 3 anaknya karena mlarat. Tapi para penjilat dalam birokrasi ini jahat. Tega amat sih. Ayolah mulai dari data.— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) January 5, 2021
Selain itu, mantan politisi PKS itu juga menawarkan suatu mekanisme agar penyelesaian persoalan publik dapat terlaksana dengan baik.
Baca Juga: Sepakat dengan Hamdan Zoelva Soal FPI tak seperti PKI, Refly Harun: Ormas Itu Tidak Harus Terdaftar!
“Kalau ada data, analisa, keluar konsep, lapor presiden, hearing di @DPR_RI muncul kritik, muncul koreksi, publik nimbrung lalu bikin kesimpulan akhir, lalu eksekusi secara massif nasional melalui jalur2 struktural. Barulah masalah selesai,” ucapnya.
Menurutnya, hal yang ia sampaikan itu merupakan pekerjaan dan tugas negara, bukan media.
“Itu kerja negara bukan kerja media,” kata Fahri Hamzah.
Kalau ada data, analisa, keluar konsep, lapor presiden, hearing di @DPR_RI muncul kritik, muncul koreksi, publik nimbrung lalu bikin kesimpulan akhir, lalu eksekusi secara massif nasional melalui jalur2 struktural. Barulah masalah selesai. Itu kerja negara bukan kerja media.— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) January 6, 2021
***