Pada Lokasi Diduga Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182, Kopaska Temukan Puing Pesawat dan Potongan Tubuh

- 10 Januari 2021, 12:56 WIB
Prajurit Batalyon Intai Amfibi 1 Korps Marinir (Yontaifib) dan Denjaka TNI AL memindahkan serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak saat melakukan pencarian di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.
Prajurit Batalyon Intai Amfibi 1 Korps Marinir (Yontaifib) dan Denjaka TNI AL memindahkan serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak saat melakukan pencarian di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj. /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

PR DEPOK - Pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 masih terus dilakukan pada Minggu, 10 Januari 2021.

Hari ini pencarian dilakukan dengan melibatkan personel lebih banyak dari hari sebelumnya.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Baca Juga: Usai Gisel Sampaikan Permintaan Maaf Kepada Keluarga Gading, Ini Tanggapan Gibran dan Roy Marten

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dari artikel 'Kopaska Temukan Banyak Potongan Tubuh Tercampur Puing Pesawat Diduga Korban Sriwijaya Air SJ 182'.

Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Baca Juga: Cara Pencairan BLT BPUM UMKM, Segera Cairkan di Bank BRI Sebelum 31 Januari 2021

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.

Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Baca Juga: Pertama dalam 15 Tahun, Istri Kapten Afwan Dapati Hal yang Tak Biasa dari Suaminya

Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sejumlah armada angkatan laut milik TNI dikerahkan, sekitar 10 kapal diterjunkan ke lokasi diduga jatuhnya pesawat di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Di antara kapal-kapal TNI AL yang dikerahkan yakni KRI Teluk Gilimanuk-531 mengangkut para kru SAR dan juga awak media.

Baca Juga: Lokasi Diduga Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Sudah Diketahui Melalui Pantauan Udara

Lalu KRI Rigel-933 milik Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal).

Menyelam di lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, Tim penyelam dari Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut temukan banyaknya bagian tubuh.

Ditemukannya bagian-bagian tubuh tersebut diduga adalah korban dari pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ182 yang hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 pukul 14.40.

Baca Juga: Pencarian Sriwijaya Air SJ182 Terus Dilakukan, DPR: Temukan Black Box Agar Mudahkan Penyelidikan

Sebagaimana dilaporkan Antara, bagian tubuh diduga korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 tersebut diangkat dari bawah air dengan kedalaman sekitar 17 hingga 20 meter.

Bagian tubuh tersebut diangkat dengan beberapa puing pesawat yang terus menerus diangkat dari bawah air oleh Tim Kopaska.

"Masih banyak potongan di bawah air," kata Dankima Satkopaska Koarmada I, Mayor Laut (P) Edy Tirtayasa saat mengangkat potongan puing dari bawah air.

Baca Juga: Dikenal Alim, Kerabat Kapten Afwan: Jika ke Rumahnya Muratal Al-Quran akan Terdengar

Untuk melakukan evakuasi, Edy menuturkan Tim Kopaska telah menerjunkan empat tim dalam proses pencarian korban serta puing pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Kepulauan Seribu.

Satu tim berada di KRI Teluk Gilimanuk, satu tim di KRI Rigel-933 dan dua tim berangkat menggunakan dua sea rider.

"Sebagian penyelam pernah ikut membantu evakuasi pencarian pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang pada tahun 2018 lalu," tutur Edy.***(Abdul Muhaemin/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x