Oleh sebab itu, lanjut dia, apabila sebagai umat Islam merasa bingung dan tidak mengikuti Alquran maka akan terjadi apa yang dinamakan dengan split personality.
Hal yang ia maksudkan yakni di suatu saat memegang Alquran, tetapi di saat yang lain menjadi sekuler.
Baca Juga: Raffi Ahmad Divaksin Wakili Generasi Muda, Ernest Prakasa: Dia Sangat Berpengaruh Ke Masyarakat Luas
“Jadi pengikut situational morality, kita di dalam kehidupan ini memang dasarnya Alquran. Karena itu kalau orang mukmin megang Alquran dia itu betul-betul sudah selesai,” kata mantan Ketua MPR RI itu.
Sebagai politisi, menurut Amien Rais, seseorang tidak lantas menjadi lapar kekuasaan, juga tidak menjadi power thirsty atau haus kekuasaan.
Amien Rais juga menerangkan perihal eksploitasi yang masih terjadi, seperti golongan yang kuat menindas yang lemah.
Baca Juga: Sebut Jokowi Penuhi Janji Usai Divaksin, Ngabalin: Nyawa Jadi Komitmennya untuk Kepentingan Bangsa
“Kemudian adanya kekayaan yang hanya berputar di segelintir orang saja. Sementara rakyatnya banyak yang masih hidup di bawah, hal itu tidak mungkin,” ujarnya.
Maka dari itu, ketika para buzzer ada yang mengatakan bahwa Amien Rais menjual agama, dirinya dengan tegas mengatakan tidak.
“Tidak, Bung. Justru agama itu memberikan batas moral mana boleh dan tidak,” kata pendiri Partai Ummat itu.