Buka Suara Soal Trump dan Biden, Mardigu: Siapa pun Presidennya, Indonesia Tetap Dianggap 'Budak'

- 19 Januari 2021, 16:46 WIB
Mardigu Bossman sebut Indonesia akan tetap jadi 'budak' siapa pun Presiden AS.
Mardigu Bossman sebut Indonesia akan tetap jadi 'budak' siapa pun Presiden AS. /Instagram/@mardiguwp.

PR DEPOK – Mardigu Wowiek Prasantyo atau kerap disapa Mardigu Bossman memberikan sejumlah pernyataan menohok.

Pernyataan Mardigu tersebut terkait sejumlah isu hangat yang terjadi di dunia internasional saat ini.

Mardigu melayangkan pernyataan mengejutkan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden adalah salah satu pendiri ISIS.

Baca Juga: RI Diterpa Bencana Bertubi-tubi, Emil Salim: Jangan Cari Kesalahan Tapi Cari Jalan Rasional Ilmiah

“Di bawah Trump tidak ada satu pun perang militer selama 4 tahun. Gimana gua bisa suka sama Biden, dia yang menciptakan ISIS kok,” tutur Mardigu Bossman sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari YouTube Deddy Corbuzier pada Selasa, 19 Januari 2021.

Mardigu juga menerangkan bahwa citra Donald Trump dihancurkan oleh para globalis dengan pandemi Covid-19 secara sengaja.

“Covid diciptakan oleh mereka-mereka untuk control the world (mengontrol dunia). Trump cuma salah satu yang ditarget,” ucapnya.

Baca Juga: Singgung Gelar Sarjana Kehutanan Jokowi, Rocky: Banjir Kalsel adalah Kesempatannya Jadi Akademisi

Lebih lanjut, ia menuturkan, apabila terjadi perang global, Indonesia tidak akan jadi medan peperangan sebab merupakan negara konsumen.

“Dalam target perang, negara yang tidak diperangi adalah negara market. Dan kita adalah negara market. Kalau kita market perang, yang belanja barang mereka siapa,” kata Mardigu.

Maka dari itu, Mardigu menilai Indonesia sengaja dijebak secara ekonomi dengan konsep midtrap income.

Midtrap income, jelas dia, adalah sebuah kondisi negara yang dibiarkan tidak terlalu miskin juga tidak terlalu kaya.

Baca Juga: Jokowi Sebut Banjir Kalsel karena Hujan, Christ Wamea: Takut Sebut Akibat Penambangan dan Penebangan

“Market itu di-midtrap income. Gak boleh terlalu miskin di bawah dua ribu, gak boleh terlalu kaya di atas tujuh ribu. Karena kalau terlalu kaya nanti jadi produsen,” ujarnya.

Menurut penilaiannya, Indonesia mampu menjadi negara terkuat di bagian Selatan apabila dapat memanfaatkan kekayaan alamnya dengan baik.

Tidak hanya itu, ia menilai bahwa siapa pun presiden AS, tidak akan mengubah pandangan mereka terhadap Indonesia sebagai negara 'budak'.

Baca Juga: Megawati 'Kesal' Warga Indonesia Jorok, Gus Umar: Coba Ambil Cermin, Kader Anda Rugikan Wong Cilik!

“Gak ada bedanya. Kita tetap dianggap budak, tidak berdaulat. Kita akan terus di-skakmat sumber daya alam kita, kita akan diteken dengan IMF,” ujarnya.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Youtube Deddy Corbuzier


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x