Sebut Siswi Muslimah Juga tak Boleh Dipaksa Pakai Jilbab, Akhmad Sahal: Itu Ranah Hak Berkeyakinan

- 24 Januari 2021, 14:32 WIB
Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika, Akhmad Sahal.
Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika, Akhmad Sahal. /Tangkapan layar YouTube CokroTV

PR DEPOK – Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU), Akhmad Sahal, turut mengomentari insiden seorang siswi non muslim di salah satu SMK di Padang yang dipaksa mengenakan jilbab.

Berita tersebut belum lama ini viral lantaran pihak sekolah disebut melakukan pemaksaan kepada semua siswinya untuk memakai jilbab, tak terkecuali kepada siswi non-muslim.

Menanggapi hal ini, Akhmad Sahal menilai bahwa seharusnya negara yang menganut sistem demokrasi, tidak boleh memaksa dalam berkeyakinan.

Baca Juga: Ustaz Yahya Waloni Kaitkan Masker dengan Surga, Ferdinand Hutahaean: Kalau Saya Jemaahnya, Saya Tinggalkan!

Menurutnya, perkara pakai jilbab atau tidak itu adalah ranah hak berkeyakinan yang tidak boleh dipaksakan.

“(1) Dlm konteks demokrasi, jilbab itu ranah hak berkeyakinan. Ga boleh ada paksaan negara dlm soal keyakinan agama. Yg yakin jilbab wajib, silakan pakai. Yg yakin bahwa jilbab gak wajib ya silakan ga pake. Negara ga boleh memaksa berjilbab, atau memaksa copot jilbab,” katanya dalam cuitan di akun Twitter miliknya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Ia menuturkan, negara tidak boleh memaksa memakai jilbab atau memaksa untuk mencopot jilbab siapapun. Tak hanya kepada non muslim, menurut Akhmad Sahal, jilbab juga tak boleh dipaksakan pada yang beragama Islam.

Baca Juga: Joe Biden Jadi Presiden AS di Usia Tua, Refly Harun: Bisa Jadi JK dan Megawati Maju Lagi di Pilpres 2024

(2) Yg gak boleh dipaksa berjilbab oleh sekolah negeri harusnya bukan hanya siswi non muslim,” ujarnya melanjutkan.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @sahal_AS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x