Hampir Setahun Merebak di Indonesia, Ternyata Ini Kunci Sukses Baduy Catat Nol Kasus Covid-19

- 24 Januari 2021, 19:11 WIB
Permukiman warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
Permukiman warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak Provinsi Banten. /Twitter.com/Kemenparekraf

PR DEPOK - Masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten hingga saat ini belum ditemukan kasus Covid-19 alias nol kasus.

Sejak pemerintah menetapkan Covid-19 sebagai bencana nasional pada 13 April 2020 lalu, masyarakat Baduy telah menerapkan protokol kesehatan.

Petugas Medis Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Iton Rustandi mengatakan di Lebak, Minggu, 24 Januari 2021.

Baca Juga: Siswi Non Muslim di Padang Dipaksa Gunakan Jilbab, KPAI Tegas: Tindakan Itu sebagai Pelanggaran HAM

"Selama sembilan bulan terakhir ini warga Baduy nol kasus Covid-19," ujar Iton, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Terkait penerapan protokol kesehatan, masyarakat Baduy telah melakukan penerapan prokes yang cukup ketat, untuk mencegah penularan pandemi Covid-19.

Prokes yang telah diterapkan itu yakni dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M).

Tetua adat setempat bahkan telah mengimbau masyarakat Baduy untuk tidak ke luar daerah, terutama ke daerah zona merah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Netizen Harap Jokowi Dipidana seperti HRS, RH: Sejak Awal Saya tak Setuju Kerumunan Selalu Pendekatan Pidana

Iton pun mengatakan bahwa selama ini masyarakat Baduy lebih banyak beraktivitas di rumah dan ladang untuk mengembangkan pertanian.

"Kami juga mengoptimalkan edukasi tentang bahaya Covid-19 agar mereka mengetahui penyebaran penyakit yang mematikan itu," ujar Iton.

Upaya juga terus dilakukan oleh Puskesmas setempat dengan membagikan ribuan masker di permukiman warga dan melakukan penyemprotan disinfektan untuk mengendalikan penularan Covid-19 ini.

Selain itu, sepanjang jalan memasuki pemukiman Baduy, juga disiapkan wastafel sebagai upaya lain yang dilakukan.

Baca Juga: Sindir Buzzer Soal Korupsi Dana Bansos, Rizal Ramli: Contoh BuzzeRP Bodoh, Asal Bela!

Pihak Iton saat ini juga melayani enam desa di wilayah kerjanya, di antaranya Desa Kanekes, Bojongmenteng, Nayagati dan Cisimeut Raya.

Tercatat hingga kini jumlah kasus Covid-19 di wilayah kerjanya ada sebanyak tiga orang positif Covid-19, dua di antaranya meninggal dunia.

"Pasien Covid-19 yang meninggal itu warga luar Baduy dan diduga tertular di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, karena mereka kerap berobat," kata Iton.

Dikatakan juga oleh Tetua Adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Jaro Saija, bahwa masyarakat suku Baduy dilarang ke daerah zona merah penularan Covid-19 seperti Jakarta, Tangerang dan Bogor, karena daerah itu zona merah penularan Covid-19.

Baca Juga: Ustaz Yahya Waloni Kaitkan Masker dengan Surga, Ferdinand Hutahaean: Kalau Saya Jemaahnya, Saya Tinggalkan!

Warga Baduy yang merantau juga diminta untuk pulang dan pengecekan kesehatan juga harus dijalani sebelum masuk pemukiman adat di Puskesmas setempat.

Pegunungan Kendeng dengan luas 5.100 hektare tersebar di 65 perkampungan, ditempati masyarakat Baduy dan dihuni sekitar 11.600 jiwa.

Apresiasi juga diberikan oleh Tetua adat kepada kebijakan pemerintah daerah yang menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 28 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Diungkapnya, kebijakan itu dikeluarkan untuk perlindungan diri terhadap keluarga dan orang lain agar tidak terpapar Covid-19.

Baca Juga: Joe Biden Jadi Presiden AS di Usia Tua, Refly Harun: Bisa Jadi JK dan Megawati Maju Lagi di Pilpres 2024

Masyarakat Baduy memang menolak kehidupan modern, namun kesehatan bagi masyarakatnya menjadi prioritas.

Hal ini membuat pemerintah desa setempat memberlakukan pengetatan kunjungan wisata di wilayah tersebut.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x