KNKT Duga Sriwijaya Air SJ 182 Bermasalah pada Autothrottle Sebelum Terbang, Ini Penjelasan Vincent Raditya

- 24 Januari 2021, 19:20 WIB
Kapten Vincent Raditya jelaskan mengenai autothrottle soal Sriwijaya Air SJ 182.
Kapten Vincent Raditya jelaskan mengenai autothrottle soal Sriwijaya Air SJ 182. /Instagram/@vincentraditya.

PR DEPOK - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hingga saat ini masih mendalami insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Dalam laporan terbarunya, KNKT menyebut adanya dugaan sistem autothrottle yang tak berfungsi dengan baik saat pesawat tersebut terbang pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Disampaikan oleh Penyelidik KNKT, Nurcahyo Utomo, terdapat masalah pada sistem autothrottle pada pesawat Sriwijaya Air SJ 182 beberapa hari sebelum penerbangan menuju Pontianak.

Baca Juga: Hampir Setahun Merebak di Indonesia, Ternyata Ini Kunci Sukses Baduy Catat Nol Kasus Covid-19

“Ada laporan kerusakan pada sistem autothrottle-nya beberapa hari sebelum terbang pada teknisi di log perawatan. Tapi, kami tidak tahu apa masalahnya,” ungkap Nurcahyo pada Jumat, 22 Januari 2021.

Pilot sekaligus vlogger, Vincent Raditya memberikan penjelasannya terkait dengan sistem autothrottle pada pesawat melalui video yang diunggah di kanal Youtube miliknya.

Dalam penjelasannya, ia memaparkan bahwa throttle adalah alat yang digunakan untuk mengubah setting kekuatan mesin pesawat.

“Jadi kalau kita bicara dari namanya saja, autothrottle itu sudah melambangkan artinya. Auto gampangnya adalah automatic, throttle adalah alat penggerak, semacam gasnya pesawat. Jadi autothrottle adalah automatic throttle,” ujar Vincent Raditya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Siswi Non Muslim di Padang Dipaksa Gunakan Jilbab, KPAI Tegas: Tindakan Itu sebagai Pelanggaran HAM

Ia menuturkan, sistem autothrottle, bersamaan dengan auto pilot sangat dibutuhkan oleh seorang pilot untuk mengurangi workload. Kendati demikian, Vincent mengatakan bahwa seorang pilot sudah terlatih untuk menerbangkan pesawat dengan atau tanpa autothrottle dan auto pilot.

Autothrottle-nya dinyalakan maka sekarang Anda bisa bagaimana pesawat ini terbang dengan sendirinya. Inilah fungsi dari autothrottle,” ucapnya menjelaskan.

Auto pilot dan autothrottle ini adalah beberapa sistem yang dibuat untuk mengurangi beban seorang pilot dalam menerbangkan pesawat.

Baca Juga: Netizen Harap Jokowi Dipidana seperti HRS, RH: Sejak Awal Saya tak Setuju Kerumunan Selalu Pendekatan Pidana

“Dimulai dari auto pilot yang pada tahun 1931, auto pilot pertama sudah dapat digunakan untuk keliling dunia, dengan durasi kurang lebih 8 hari. Kalian sudah bisa melihat ya bagaimana auto pilot dapat meringankan tugas manusia,” kata Vincent Raditya.

Namun, disampaikan Vincent, pesawat jenis Boeing, seperti yang dipakai oleh pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh, tetap bisa diterbangkan dengan baik meskipun tanpa auto pilot dan autothrottle.

“Jadi memang kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di dalam pesawat, tapi in general, pesawat ini memang bisa dan mampu diterbangkan tanpa auto pilot dan autothrottle,” ujar sang pilot.

Baca Juga: Sindir Buzzer Soal Korupsi Dana Bansos, Rizal Ramli: Contoh BuzzeRP Bodoh, Asal Bela!

Di sisi lain, ia meyakini bahwa autothrottle yang bermasalah bukanlah suatu ancaman yang besar untuk pesawat yang sedang terbang.

“Walaupun saya merasa bahwa autothrottle ini bukanlah sebuah threat yang besar untuk pesawat Boeing 737 ini, tapi saya bisa saja belum tentu benar, karena yang tahu situasinya hanya orang-orang yang ada di dalam pesawat itu,” ujarnya.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube Vincent Raditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x