Bencana hidrometerologi diketahui seperti genangan, banjir, banjir bandang, dan tanah longsor terjadi karena akumulasi kerusakan akibat kesalahan pengelolaan dan pemanfaatan SDA.
Kemudian, bencana itu terjadi juga karena adanya eksploitasi untuk kepentingan industri.
Baca Juga: Pemuka Agama Yahudi Sebut Vaksin Covid-19 Mampu Ubah Pria Menjadi Seorang Gay
Banyaknya korban dan kerugian yang diakibatkan oleh bencana tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi ketidakseimbangan ekologis, lalu memicu terjadinya perubahan iklim.
"Perubahan iklim menimbulkan bencana dengan dampak yang sangat luas yang dirasakan oleh masyarakat. Kondisi tersebut menandakan ada sesuatu yang tidak beres dalam pengelolaan SDA di Provinsi dengan 17 kabupaten atau kota ini," ucapnya menjelaskan.***