BPBD Sebut Kebutuhan Bahan Pokok Bagi Warga Terdampak Banjir Bandang di Paniai Capai Rp 1 Miliar

- 25 Januari 2021, 18:54 WIB
ilustrasi banjir bandang.
ilustrasi banjir bandang. /pixabay/Hans

PR DEPOK - Belum lama ini bencana banjir bandang melanda Kampung Uwibutu, Distrik Paniai Timur, Papua pada Selasa, 19 Januari 2021 sekitar pukul 19.21 WIT.

Dampak dari banjir bandang ini, terlihat sejumlah rumah, kantor dan tempat ibadah mengalami kerusakan.

Akibat banjir bandang ini, bahan pokok yang dibutuhkan bagi para korban di Kampung Uwibutu Distrik Paniai Timur, diungkap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paniai mencapai Rp1.080.000.000.

 Baca Juga: Sinopsis The Last Stand, Aksi Arnold Schwarzenegger Berburu Gembong Narkoba di Kota Perbatasan

Hal itu disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Paniai Dedanus Muyapa di Jayapura, Senin, 25 Januari 2021.

Dedanus mengatakan harus segera dipenuhinya kebutuhan yang sangat mendesak ini, yakni yang utama adalah pemenuhan kebutuhan dasar logistik bagi 211 Kepala Keluarga (KK) di pengungsian mandiri.

"Selain kebutuhan dasar logistik, kebutuhan mendesak lainnya harus dipenuhi adalah lokasi pengungsian yang lebih nyaman pada masa pandemi Covid-19," ujar Dedanus.

Baca Juga: Wanita Pelaku Mesum di Halte Senen Ditangkap, 'MA' Mengaku Dibayar Rp22 Ribu

Selain kebutuhan pokok, disampaikan Dedanus bahwa upaya penanganan juga dilakukan bersama komponen masyarakat.

Upaya itu yang pertama yakni melaksanakan evakuasi ke lokasi pengungsian, yaitu ke rumah warga lainnya yang aman dari ancaman banjir.

"Lalu kami juga telah melaporkan kondisi terkini kepada Bupati Paniai dan Pemprov Papua melalui Pusdalops Penanggulangan Bencana Provinsi Papua serta mempersiapkan segala sesuatu jika perlu ditetapkan status tanggap darurat bencana banjir," kata Dedanus.

Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 25 Januari 2021: 24.796 Positif, 19.460 Sembuh, 544 Meninggal

Lanjutnya menjelaskan, bahwa bencana banjir bandang ini berawal dari turunnya hujan dengan intensitas yang tinggi, yakni 84,59 mm per hari dan cukup lama yakni selama kurang lebih enam jam.

"Hujan ini mengakibatkan Sungai Tuniyai Dide mengalami longsor dan banjir bandang dan warga yang terdampak mencapai 211 KK," ujar Dedanus, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Ia pun menambahkan, akibat banjir bandang ini kerusakan terjadi di beberapa fasilitas seperti rumah ibadah, Kantor Desa Uwibutu, dan rumah jabatan kepala daerah.

Baca Juga: Banjir Kalsel Timbulkan Kerugian di Berbagai Sektor, Besarannya Ditaksir Capai Rp1.349 Triliun

Adapun kerusakan lain juga terdapat di lima unit ruang kelas dan gedung kantor SD Yapis Uwibutu, 30 unit rumah warga, 15 unit kios atau tempat jualan, 40 petak atau delapan hektar lahan kebun dan 56 ekor hewan ternak berupa babi serta 14 buah kandang ternak.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x