“Keterlibatan poli(tikus) pun disebut banyak terlibat,” ujarnya.
Iwan mengungkapkan bahwa banyak pihak yang mendesak agar para koruptor dalam kasus tersebut dihukum mati.
“Banyak pula yang mendesak agar koruptor bansos dihukum mati,” ucap Iwan.
Iwan pun meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan penyidik seniornya, Novel Baswedan untuk menangkap politisi PDI Perjuangan, Herman Hery terlebih dulu jika belum berani meringkus sang ‘Madam’.
Baca Juga: 153 WNA Tiongkok Masuk ke Indonesia, Said Didu: Berarti China Sudah Bukan Luar Negeri?
“@KPK_RI dan @nazaqistsha, kalau belum berani tangkap "MADAM", Herman Hery dulu-lah,” ujar Ketua Majelis Jaringan Pro Demokrasi (ProDEM) itu.
Korupsi bansos makin terkuak. Keterlibatan poli(tikus) pun disebut banyak terlibat.
Banyak pula yang mendesak agar koruptor bansos dihukum mati.@KPK_RI dan @nazaqistsha, kalau belum berani tangkap "MADAM", Herman Hery dulu-lah, yang juga sudah disebut dalam investigasi TEMPO. pic.twitter.com/PQlIRwrNgG— Bos Sumule (@KetumProDEM) January 24, 2021
Dikabarkan, dari total 1,9 juta paket dalam satu periode distribusi melalui anak buahnya, Juliari diduga hanya mengutip fee untuk 600 ribu paket.
Sisanya, yakni sebanyak 1,3 juta paket disebut-sebut merupakan jatah anggota DPR, Herman Hery dan Ihsan Yunus.
Sebagaimana diketahui, keduanya merupakan rekan satu partai Juliari, yakni kader PDI Perjuangan.