Abu Janda 'Lawan' Pengkritik Jokowi dengan Rasisme, Refly: Dikiranya Aman karena Merasa Wakili Pemerintah-NU

- 30 Januari 2021, 13:57 WIB
Pakar hukum tata negara Refly Harun komentari polemik Abu Janda yang tengah ramai diperbincangkan.
Pakar hukum tata negara Refly Harun komentari polemik Abu Janda yang tengah ramai diperbincangkan. /Tangkapan layar YouTube Refly Harun.

PR DEPOK – Nama Abu Janda masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat lantaran sejumlah ucapannya yang dianggap menyinggung SARA dan rasisme.

Seperti diketahui, pria yang bernama asli Permadi Arya itu telah dilaporkan ke kepolisian oleh KNPI atas ujaran rasisme terhadap Aktivis HAM, Natalius Pigai.

Disampaikan Haris Pertama, dirinya menantang Kapolri Listyo Sigit untuk menangkap Abu Janda dan membuktikan bahwa pria tersebut tidak kebal hukum.

Baca Juga: Khawatir Jokowi Sebut Vaksinasi 'Game Changer', Epidemolog: Saya Takut Presiden tak Sadar Situasi Memburuk

Tak hanya Haris Pertama KNPI, pihak PBNU juga menegaskan bahwa pernyataan rasis Abu Janda tidak mewakili ormas Nahdlatul Ulama (NU).

Menanggapi kontroversi Abu Janda yang saat ini menjadi topik trending di media sosial, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menilai pernyataan Abu Janda memang kerap memihak pada pemerintahan.

Menurutnya, pria bernama asli Permadi Arya ini selalu siap mengkritik siapapun yang kontra kepada pemerintah, terutama kelompok politik kanan.

Disampaikan oleh Refly, pihak-pihak yang berada di spektrum kanan dan mengkritik pemerintahan akan diperhatikan oleh orang-orang seperti Abu Janda.

Baca Juga: Heran PKS Kerap Kontra pada Pemerintah, Ferdinand: Ada Apa dengan Partai Ini? Haruskah Susul FPI dan HTI?

“Bukan hanya Permadi Arya, tapi ada juga orang-orang lain yang netizen juga sudah tahu siapa saja namanya. Bahkan ada akun Youtube-nya yang memang kerjanya adalah nimpe siapapun yang mengkritik pemerintahan Jokowi,” ujar Refly Harun seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Refly Harun.

Ia menuturkan, orang-orang seperti Abu Janda ini biasanya memiliki common enemy atau musuh yang sama yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurut Refly Harun, orang-orang ini kerap menjadikan Anies Baswedan sebagai musuhnya dengan menyinggung soal intoleransi, radikalisme, ekstremisme.

Baca Juga: Rizal Ramli Kritik Sri Mulyani-Jokowi, Prastowo Yustinus: Ingin Tunjukkan Kehebatan, Justru Terlihat tak Paham

“Selama ini memang Abu Janda bisa melakukan itu karena barangkali dia merasa mengambil posisi di pemerintahan, posisi yang men-support pemerintahan Jokowi, mungkin merasa aman. Yang kedua, dia merasa mewakili dalam berbagai kesempatan bahwa dia adalah warga NU, nahdliyin," ucapnya.

"Sehingga dengan dua legacy itu, barangkali dia merasa dirinya safe untuk melakukan kritik, bahkan kritik yang kadang-kadang sudah menjurus pada penghinaan."

Lebih lanjut, Refly menganggap pelaporan yang terjadi kepada Abu Janda saat ini bisa jadi karena ia menyinggung kelompok masyarakat di Papua. Menurutnya, Papua adalah salah satu daerah yang menjadi perhatian Presiden RI Joko Widodo.

Baca Juga: Sebut Korupsi di Era Jokowi Sedikit Dibanding Era SBY, Ruhut: Sekarang pada Ketangkap Jadi Kelihatan Banyak

“Ketika Papua yang disinggung, maka hasilnya agak blunder bagi Permadi Arya. Padahal awalnya yang mau disinggung barangkali adalah kelompok kritis terhadap pemerintahan, yaitu Natalius Pigai. Tapi ketika kritik tersebut lagi-lagi bernada rasis, bisa dianggap sebagai penghinaan, maka di situlah kemudian orang mempermasalahkan,” kata Refly Harun.

Akhirnya, kata Pakar Hukum tersebut, tidak heran jika muncul suara yang menegaskan bahwa Permadi Arya atau Abu Janda ini bukan representasi NU dan tidak pantas dikatakan sebagai bagian dari NU.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah