Moeldoko Sebut Manuver Politik di Demokrat Urusan Pribadi, Rachland: Sebaiknya Lencana Istana Dicopot Dulu!

- 2 Februari 2021, 08:49 WIB
Rachland Nashidik (kiri) meminta Moeldoko (kanan) copot lencana Istana jika manuver politik di Demokrat adalah urusan pribadi.
Rachland Nashidik (kiri) meminta Moeldoko (kanan) copot lencana Istana jika manuver politik di Demokrat adalah urusan pribadi. /Dok. Partai Demokrat dan PMJ News.

PR DEPOK – Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik memberikan tanggapannya atas pernyataan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.

Sebelumnya, Moeldoko buka suara terkait isu pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.

Hal itu ia sampaikan dalam konferensi persnya yang ditayangkan secara daring di Jakarta pada Senin malam.

Baca Juga: AHY Klaim Ada Manuver Istana Kudeta Partai Demokrat, Roy Suryo: Semoga Tegar, Cukup Respons dengan 2 Stiker

“Sebenarnya saya masih ‘diam-diam’ saja sih, karena saya tidak perlu reaktif dalam hal ini,” tutur Moeldoko dikutip dari Antara.

Moeldoko pun meminta pihak mana pun agar tidak mengganggu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Karena menurut Moeldoko, mantan Gubernur DKI Jakarta itu sama sekali tidak mengetahui permasalahan tersebut.

“Jangan ganggu Pak Jokowi karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, tidak tahu apa-apa dalam isu ini. Jadi itu urusan saya,” ujarnya.

Baca Juga: Sebut Sikap Abu Janda tak Cerminkan Kader NU, Nusron Wahid: Semoga Dijauhkan dari Penumpang yang Ingin Merusak

Melalui akun Twitter pribadinya @RachlandNashidik, ia meminta Moeldoko untuk mencopot ‘lencana’ istana miliknya terlebih dulu jika permasalahan itu memang urusannya.

Kalau urusan pribadi, sebaiknya lencana istana dicopot dulu dari dada,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Selasa, 2 Februari 2021.

Sebagaimana diberitakan, Moeldoko menerangkan bahwa ada beberapa tamu yang berdatangan ke kediamannya.

Baca Juga: Mengapa Demokrat yang Harus Diambil Alih? Refly Harun: Kalau Bisa Dilumpuhkan, Oposisi Tinggal PKS Saja

Sebagai mantan Panglima TNI, Moeldoko mengaku dirinya terbuka pada siapa pun yang ingin bertemu.

“Kepada siapa pun, apalagi di rumah ini. Terbuka 24 jam dengan siapa pun. Mereka datang berbondong-bondong, ya kita terima,” ujarnya.

Dalam keterangannya itu, Moeldoko tidak menyebutkan siapa yang datang ke kediamannya tersebut.

Meski demikian, ditengarai pihak yang sempat datang menemuinya itu adalah orang-orang yang disebut AHY sebagai pelaku gerakan politik yang berada di lingkaran Jokowi, yang berencana mengambil alih paksa kepemimpinan Demokrat.

Baca Juga: SBY Beri Pesan untuk Pemegang Kekuasaan, Guru Besar USU: Rupanya Belum Sadar Juga, Jangan Ajari Ikan Berenang

“Dari obrolan, saya biasa mengawali dari pertanian karena saya memang suka pertanian. Kemudian, mereka ‘curhat’ situasi yang dihadapi, ya gua dengerin saja. Berikutnya ya sudah dengerin saja. Saya sebenarnya prihatin gitu ya dengan situasi itu, karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat,” tutur Moeldoko.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @RachlanNashidik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah