Moeldoko Sebut 'Mereka' Datang ke Rumahnya, Rachland Nashidik: Jangan Bohong, Bukan di Kediaman, Tapi di..

- 2 Februari 2021, 18:51 WIB
Rachland Nashidik.
Rachland Nashidik. /Twitter @RachlandNashidik/

PR DEPOK - Isu pengambilalihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat merebak usai Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dikirimnya surat itu tak lain guna mendapat klarifikasi terkait adanya kabar upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat yang disinyalir melibatkan pihak Istana Kepresidenan. 

Sebelumnya, nama Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko disebut-sebut menjadi orang yang berada di lingkar Presiden Jokowi yang terlibat dalam upaya pengambilalihan kedudukan tersebut.

Baca Juga: Kang Daniel Lebarkan Kariernya di Dunia Seni Peran, Akan Bintangi Drama Berjudul 'Our Police Course'

Menanggapi berbagai isu yang menerpa istana, Moeldoko kemudian angkat suara. 

Ia mengatakan mengatakan bahwa beberapa kali banyak tamu yang berdatangan ke kediamannya, dan dia selalu menerima siapa saja yang ingin bertemu tanpa memberikan batas.

"Kepada siapapun, apalagi di rumah ini. Terbuka 24 jam dengan siapapun. Mereka datang berbondong-bondong, ya kita terima," ujar Moeldoko seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Dilaporkan Atas Dugaan Rasis pada Suku Minang, Natalius Pigai Lakukan Pembelaan dan Sebut Nama Puan Maharani

Moeldoko tidak menyebut nama yang datang ke kediamannya itu, namun kabarnya merupakan orang-orang yang disebut AHY sebagai pelaku gerakan pengambilalihan paksa kepemimpinan Demokrat.  

Mantan Panglima TNI itu mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui konteks kedatangan orang-orang tersebut ke kediamannya. 

Kedatangan itu, kata dia, dibuka dengan berbincang soal masalah pertanian.

Baca Juga: Tuding Moeldoko Sengaja Bertemu Kader Demokrat, Irwan Fecho: Harus Jujur, Itu Baru Kesatria Sejati

"Dari obrolan, saya biasa mengawali dari pertanian karena saya memang suka pertanian. Kemudian mereka curhat situasi yang dihadapi, ya gua dengerin saja. Berikutnya ya udah dengerin aja. Saya sebenernya prihatin gitu ya dengan situasi itu karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat," ujarnya.

Menyoroti pernyataan Moeldoko, Rachland Nashidik mengatakan bahwa pertemuan itu bukan berlangsung di kediaman tapi di sebuah hotel.

Politisi Partai Demokrat itu dengan detail menyebut bahwa pertemuan itu berlangsung di Hotel Aston Rasuna Lantai 28.

Baca Juga: Tak Terima Demokrat Disebut Baper, Halusinasi, dan Playing Victim, Jansen Sitindaon: Tutup Mulut Anda dan Diam

Tidak hanya itu, Rachland menyebut bahwa pertemuan berlangsung pada Rabu 27 Januari 2021 pukul 21.00 WIB.

"Jangan bohong. Pertemuan itu bukan di kediaman tapi di hotel Aston Rasuna lantai 28, Rabu tanggal 27 Januari 2021 Pkl. 21.00,"ujar Rachland seperti dikutip dari Twitter pribadi miliknya @RaclanNashidik pada Selasa, 2 Januari 2021.

Dalam cuitan yang sama dirinya menyebut pertemuan itu berlangsung bukan karena orang-orang tersebut yang mendatangi, tetapi Moeldoko yang telah menemui mereka. 

Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 2 Februari 2021: 27.701 Positif, 22.553 Sembuh, 584 Meninggal

"Anda datang ke situ, bukan mereka mendatangi Anda," ujar Rachland dalam cuitan yang sama.

Karenanya, dalam cuitan yang lain, Rachland Nashidik juga mempertanyakan apa keperluan seorang KSP menemui mereka yang disebutnya sebagai segelintir kader yang tersingkir. 

""Kalau kader tidak boleh menemui saya, borgol saja", kata eks Panglima TNI tak kenal budi itu. Soalnya, Jenderal, bukan kenapa mereka menemui Anda. Tapi apa keperluan Kepala Staf Presiden menemui mereka -- segelintir kader yang tersingkir?" kata Rachland Nashidik mempertanyakan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah