Gerakan 'Jateng di Rumah Saja' Pengamat Sebut Bisa Bantu Kurangi Mobilitas Warga

- 4 Februari 2021, 14:23 WIB
Ilustrasi gerakan Jateng di Rumah Saja selama dua hari pada 6 sampai 7 Februari 2021.
Ilustrasi gerakan Jateng di Rumah Saja selama dua hari pada 6 sampai 7 Februari 2021. /Pixabay/Alexas_Fotos

PR DEPOK - Seruan 'Jateng di Rumah Saja' akan mulai digaungkan di seluruh Jawa Tengah (Jateng) pada 6-7 Februari 2021.

Gerakan 'Jateng di Rumah Saja' merupakan upaya untuk mengurangi mobilitas warga dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 kian meluas.

Oleh beberapa pihak, 'Jateng di Rumah Saja' yang merupakan gagasan Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo disambut dengan baik.

Baca Juga: Demi Kebutuhan Penyidikan, KPK Perpanjang Masa Penahanan Eks Mensos Juliari Batubara hingga 5 Maret 2021

Seperti diungkapkan oleh pengamat kebijakan publik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr. Slamet Rosyadi yang dikutip Pikiran Rakyat Depok dari laman Antara.

"Saya pikir program 'stay at home' dalam jangka pendek bisa mengurangi mobilitas masyarakat," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.

Seraya menambahkan bahwasannya program 'Jateng di Rumah Saja' harus diiringi penegakan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Login eform bri.co.id/bpum untuk Cek Penerima BLT BPUM UMKM Rp2,4 juta Sekarang

Gerakan 'Jateng di Rumah Saja' menurut Slamet harus serentak dengan penerapan protokol kesehatan secara masif agar masyarakat lebih sadar dan mematuhi aturan tersebut.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x