Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat itu menyebut bahwa hal itu merupakan sisa-sisa dari feodalisme, dan adalah tugas partai untuk mendidik.
“Itu sisa-sisa feodalisme, tugas partai untuk mendidik,” kata Andi Arief menjelaskan.
Polemik kudeta kepemimpinan di Partai Demokrat sebelumnya dibeberkan oleh AHY.
AHY mengungkapkan bahwa ada upaya paksa pengambilalihan Partai Demokrat.
Akan tetapi, AHY hanya menyebut perbuatan itu dilakukan oleh orang dari dalam lingkaran kekuasaan terdekat Presiden Jokowi.
Kemudian, ia mengonfirmasi hal itu melalui surat kepada Presiden Joko Widodo, apakah benar ada restu di dalam pergerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyatakan sudah menerima surat AHY tersebut.
KSP Moeldoko sudah ditegur Pak Jokowi. Mudah-mudahan tidak mengulangi perbuatan tercela terhadap Partai Demokrat.
Buat beberapa senior partai yang kecewa dan kurang legowo dipimpin generasi muda (AHY), kami maklumi. Itu sisa-sisa feodalisme, tugas partai untuk mendidik.— andi arief (@Andiarief__) February 5, 2021
Akan tetapi, Pratikno dengan tegas menyatakan, tidak perlu menjawab surat yang dikirim AHY.