“Jadi dia (Anies) berupaya untuk masuk di dalam dunia internasional, berkali-kali dia bertemu dengan pemimpin dunia supaya feedback-nya itu nyampe ke publik Indonesia, bahwa potensi leader juga harus punya nama global. Itu buat bikin kontras dengan Pak Jokowi, yang sebetulnya (juga) punya kesempatan untuk masuk dalam forum global, tapi beliau tidak pernah hadiri,” paparnya.
Dalam pemaparannya, pengamat politik itu menilai bahwa hal tersebut yang ingin dilihat oleh publik dari seorang pemimpin.
Oleh karena itu, reputasi Anies di kancah internasional ini, lanjut Rocky, membuat cemas istana.
Selain Anies, ia juga menyoroti sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dinilai berpotensi untuk masuk ke isu global karena kecerdasannya.
Menurut Rocky Gerung, kecerdasan AHY ini nampaknya diinginkan oleh masyarakat Indonesia untuk menghasilkan Indonesia yang berbeda.
Lebih lanjut, pengamat politik itu menilai publik Indonesia menginginkan sosok yang berbeda dari presiden sebelumnya, yakni Jokowi, untuk tahun 2024 mendatang.
“Orang lihat pada dua figur itu, Anies dan AHY. Ya ada figur Sandi, tapi orang tetap anggap Sandi adalah pengusaha. Jadi selesai titiknya itu, sebagai pengusaha Sandi tentu punya diplomasi dan segala macam untuk menyelamatkan dunia usahanya itu, sekarang dia masuk di dalam kabinet,” ujarnya.
Meskipun PDIP juga memiliki tokoh-tokoh yang potensial, seperti Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo, kata Rocky, keduanya belum terdengar memiliki kemampuan untuk bertarung di isu global.