Jokowi Minta Dikritik Tapi Pengkritik Masih Ditahan, Rocky: Kupingnya Hanya Ingin Kritik yang Ujungnya Memuji

- 9 Februari 2021, 15:59 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung.
Pengamat politik Rocky Gerung. /Instagram/@rockygerung.ofc.

PR DEPOK – Presiden RI Joko Widodo belum lama ini meminta masyarakat Indonesia untuk mengkritik pemerintah, terutama dalam hal pelayanan publik.

Hal tersebut dilontarkan Presiden Jokowi dalam kesempatan Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020 pada Senin, 8 Februari 2021 kemarin.

“Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan, ataupun potensi maladministrasi dan para penyelenggara pelayanan publik juga harus terus meningkatkan upaya perbaikan-perbaikan,” kata Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Minta Dikritik Rakyat, Rocky Gerung: Muke Gile, Bebas Ngomong Tapi Setelahnya Ditunggu Polisi

Terkait pernyataan Jokowi itu, Pengamat politik, Rocky Gerung menilai hal ini merupakan sinyal dari presiden untuk membebaskan masyarakat memberikan kritik, kecuali dari kalangan yang radikal.

“Jadi Presiden Jokowi kupingnya dua-duanya hanya ingin memperoleh kritik yang ujungnya adalah memuji. Kalau dia konsisten, dia bicara di depan publik, di belakangnya ada pimpinan-pimpinan lembaga tinggi negara dan dia umumkan bahwa ‘tahanan politik tidak boleh diadili, harus dibebaskan. Oleh karena itu kami minta dikritik’,”  ujar Rocky Gerung dari YouTube pribadi Rocky Gerung Official seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Menurut Rocky Gerung, sikap Jokowi yang tiba-tiba menyatakan minta dikritik di suatu forum tanpa ada konteks yang mendukung tak akan dipercaya oleh publik. 

Baca Juga: Kaget Ada yang Ingin Lawan ‘Bintang Empat’, Ruhut Sitompul: Jangan Dengar yang Jam Terbangnya Masih Kurang!

Hal ini, kata Rocky Gerung, lantaran bersamaan dengan pernyataan itu, buzzer masih melakukan pembullyan serta aparat masih melakukan penangkapan terhadap ulama dan politisi yang mengkritik.

“Jadi apa poinnya? Nggak ada apa-apa itu. Saya sebetulnya hanya ingin memuji bahwa Presiden Jokowi mampu untuk menyembunyikan dendamnya itu melalui kalimat kritikan. Padahal dendamnya itu didelegasikan pada buzzer dan pada tokoh-tokoh yang memang membenci oposisi,” ujarnya.

Tak hanya itu, sang filsuf juga menilai bahwa sebetulnya ucapan Jokowi adalah permainan dua muka, di mana ketika orang mengkritik, pada saat yang sama orang tersebut sudah ditunggu oleh pihak kepolisian.

Baca Juga: Abu Janda dan Natalius Pigai Damai, Muannas Alaidid ke Haris Pertama: Cabut Laporan, Bisa Jadi Aduan Palsu

Dengan mengamati sikap Presiden ke-7 RI itu, yang meminta untuk dikritik, Rocky menilai bahwa sang presiden seolah tidak memahami kondisi kebebasan pers serta politik oposisi saat ini. 

Pengamat politik itu kemudian menyinggung soal pernyataan Kwik Kian Gie belum lama ini yang mengaku takut untuk beropini di era pemerintahan sekarang.

“Jadi ketakutan Kwik Kian Gie, ketakutan Ibu Susi itu melampaui ucapan presiden. Silakan kritik artinya ‘artinya Anda boleh ngomong, omongan Anda dijamin oleh kebebasan. Tetapi setelah Anda ngomong, kami tidak jamin kebebasan Anda’ Kira-kira begitu isi pikiran politik kita,” kata dia.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x