Lebih lanjut, ia pun menyebutkan bahwa para ilmuwan yang sempat ditemui dirinya pun mengaku sama merasa takut untuk melontarkan pendapat.
"Itu sebabnya saya menulis soal Amerika, Rusia, Myanmar, termasuk Malaysia dan lain sebagainya. Ya, saya juga menulis juga tentang Islam," kata Musni Umar.
Ia pun mengungkapkan alasannya mengapa dirinya saat ini tidak lagi berbicara terkait Indonesia, lantaran sangat sensitif.
Musni Umar menyebutkan bahwa beberapa kasus seseorang yang mengkritik pemerintah langsung ditangkap dan dipenjara, termasuk juga para ulama.
"Jadi keadaan ini membuat kita tidak berani untuk berbicara. Tapi sebagai ilmuwan, saya tidak mungkin menghilangkan saya menulis, karena hampir setiap hari menulis. Saya menulis masalah-masalah yang tidak terkait dengan kehidupan kita berbangsa dan bernegara khususnya berpolitik," ucapnya.
Selain para ilmuwan, Musni Umar mengatakan beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pun merasa takut untuk berbicara.
Adapun alasan dirinya mengatakan bahwa anggota DPR juga merasa takut untuk berbicara berdasarkan hasil pertemuan dia dengan beberapa anggota DPR yang berbicara demikian.
Musni Umar pun menyampaikan pernyataan anggota DPR yang dia temui, "Ya, kami juga hati-hati. Kami tidak berani berbicara. Karena itu, kami bisa mengalami musibah. Di recall oleh pimpinan parpol. Jadi kalo kami bicara ya mendukung pemerintah."