Selanjutnya, ia mempertanyakan apakah anggaran yang digunakan untuk keperluan buzzer tahun 2020 telah habis.
Dengan demikian, apakah para buzzer tersebut masih menunggu anggaran yang telah disiapkan untuk tahun 2021.
“Apakah Februari berarti masa vakum anggaran 2020 habis dan masih menunggu anggaran 2021 cair?” ucapnya.
Ainun pun memprediksi bahwa para buzzer tersebut masih menentukan ‘pesanan’ yang akan digaungkan ke publik.
“Ataukah masih konsolidasi mau pesan(an)nya musti gimana mengingat data fakta realita akhirnya ala ketara jua?” ujar penggagas laman KawalPemilu.org itu.
Sebelumnya, atas pernyataan Jokowi tersebut, sebagian besar publik menyatakan bahwa masih takut untuk mengkritik pemerintahan saat ini.
Buzzers bullying kok agak sepi ya akhir-akhir ini?
Apakah Februari berarti masa vakum anggaran 2020 habis dan masih menunggu anggaran 2021 cair?
Ataukah masih konsolidasi mau pesan(an)nya musti gimana mengingat data fakta realita akhirnya ala ketara jua?— Ainun Najib (bukan Emha Cak Nun) (@ainunnajib) February 9, 2021
Alasannya yakni lantaran publik takut akan terjerat UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), yang kerap menjadi celah hukum ketika masyarakat menyampaikan kebebasan berpendapat.***