"Kenapa ditembak, diinjak hingga disetrum kemaluannya ? ini ‘jeritan’ korban penembakan sarang walet dmn anda diduga terlibat," ujar Muannas Alaidid sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @muannas_alaidid.
Membandingkan dengan peristiwa tersebut, menurut Muannas Alaidid, Ustaz Maaher sudah berkali-kali membuat pernyataan bahwa dia mendapatkan perlakuan baik dari pihak kepolisian saat dirinya ditahan.
Bahkan, kata Muannas, perlakuan baik itu termasuk perihal perawatan yang diberikan RS Polri.
"Sedang maheer berkali-kali sdh nyatakam disejumlah media diperlakukan baik selama berada ditahanan termasuk perawatan yg diberikan RS Polri kramat jati," kata Muannas Alaidid.
Sebagaimana diketahui, kasus dugaan penganiayaan pencuri sarang burung walet terjadi pada tahun 2004 dan menyeret nama Novel Baswedan.
Para pencuri sarang burung walet mengaku dianiaya Novel yang saat itu menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Bengkulu.
Saat kasus mencuat, Novel Baswedan sedang berdinas di Polres Bengkulu dan dia dinilai tidak bertanggung jawab atas kasus pencurian sarang burung walet yang mengakibatkan kematian maupun cacat permanen terhadap pelaku.***