Novel Minta Polisi tak Keterlaluan, Muannas Buka 'Dosa Lama' NB: Kenapa Ditembak, Diinjak hingga Disetrum

- 10 Februari 2021, 09:58 WIB
CEO Cyber Indonesia Muannas Alaidid.
CEO Cyber Indonesia Muannas Alaidid. /twitter.com/@muannas_alaidid

"Kenapa ditembak, diinjak hingga disetrum kemaluannya ? ini ‘jeritan’ korban penembakan sarang walet dmn anda diduga terlibat," ujar Muannas Alaidid sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @muannas_alaidid.

Membandingkan dengan peristiwa tersebut, menurut Muannas Alaidid, Ustaz Maaher sudah berkali-kali membuat pernyataan bahwa dia mendapatkan perlakuan baik dari pihak kepolisian saat dirinya ditahan.

Baca Juga: Akui Masih Ingin Berkuasa Sepenuhnya di Indonesia, Prabowo ke Kader: Jangan Ada yang Timbulkan Kegaduhan!

Bahkan, kata Muannas, perlakuan baik itu termasuk perihal perawatan yang diberikan RS Polri.

"Sedang maheer berkali-kali sdh nyatakam disejumlah media diperlakukan baik selama berada ditahanan termasuk perawatan yg diberikan RS Polri kramat jati," kata Muannas Alaidid.

Sebagaimana diketahui, kasus dugaan penganiayaan pencuri sarang burung walet terjadi pada tahun 2004 dan menyeret nama Novel Baswedan.

Baca Juga: Prabowo Akui Masih Ingin Berkuasa di Indonesia, Tifatul Sembiring: Gak Ada Kekuasaan Mutlak di Tangan 1 Orang!

Para pencuri sarang burung walet mengaku dianiaya Novel yang saat itu menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Bengkulu.

Tangkapan layar cuitan Muannas Alaidid terhadap Novel Baswedan./Twitter/@muannas_alaidid
Tangkapan layar cuitan Muannas Alaidid terhadap Novel Baswedan./Twitter/@muannas_alaidid

Saat kasus mencuat, Novel Baswedan sedang berdinas di Polres Bengkulu dan dia dinilai tidak bertanggung jawab atas kasus pencurian sarang burung walet yang mengakibatkan kematian maupun cacat permanen terhadap pelaku.***

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah