Novel Minta Polisi tak Keterlaluan, Muannas Buka 'Dosa Lama' NB: Kenapa Ditembak, Diinjak hingga Disetrum

- 10 Februari 2021, 09:58 WIB
CEO Cyber Indonesia Muannas Alaidid.
CEO Cyber Indonesia Muannas Alaidid. /twitter.com/@muannas_alaidid

PR DEPOK - Kabar meninggalnya Ustaz Maaher di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri pada Senin lalu menarik perhatian banyak pihak.

Salah satu yang turut mengomentari soal meninggalnya Ustaz Maaher adalah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

Terkait meninggalnya Ustaz Maaher di Rutan Bareskrim Polri, Novel Baswedan meminta agar aparat kepolisian tidak keterlaluan dan menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang sepele.

Baca Juga: Novel Sentil Polisi Soal Ustaz Maaher, Dedek Prayudi: Job Desk Penyidik KPK Udah Ditambah Komentarin Polri?

Novel Baswedan juga mempertanyakan mengapa orang sakit masih saja dipaksakan untuk ditahan.

Menanggapi pernyataan Novel Baswedan tersebut, Muannas Alaidid melalui Twitter pribadinya @muannas_alaidid menyinggung soal kasus sarang walet.

Ketua Umum Cyber Indonesia itu mempertanyakan soal kejadian yang terjadi pada korban kasus sarang walet yang disinyalir ditembak, diinjak hingga disetrum kemaluannya.

Baca Juga: Disinyalir Akses Vaksinasi Covid-19 Dikuasai Sejumlah Orang Kaya di Amerika Serikat

Hal itu, kata Muannas, merupakan jeritan korban penembakan pada kasus sarang walet yang diduga Novel Baswedan terlibat di dalamnya.

"Kenapa ditembak, diinjak hingga disetrum kemaluannya ? ini ‘jeritan’ korban penembakan sarang walet dmn anda diduga terlibat," ujar Muannas Alaidid sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @muannas_alaidid.

Membandingkan dengan peristiwa tersebut, menurut Muannas Alaidid, Ustaz Maaher sudah berkali-kali membuat pernyataan bahwa dia mendapatkan perlakuan baik dari pihak kepolisian saat dirinya ditahan.

Baca Juga: Akui Masih Ingin Berkuasa Sepenuhnya di Indonesia, Prabowo ke Kader: Jangan Ada yang Timbulkan Kegaduhan!

Bahkan, kata Muannas, perlakuan baik itu termasuk perihal perawatan yang diberikan RS Polri.

"Sedang maheer berkali-kali sdh nyatakam disejumlah media diperlakukan baik selama berada ditahanan termasuk perawatan yg diberikan RS Polri kramat jati," kata Muannas Alaidid.

Sebagaimana diketahui, kasus dugaan penganiayaan pencuri sarang burung walet terjadi pada tahun 2004 dan menyeret nama Novel Baswedan.

Baca Juga: Prabowo Akui Masih Ingin Berkuasa di Indonesia, Tifatul Sembiring: Gak Ada Kekuasaan Mutlak di Tangan 1 Orang!

Para pencuri sarang burung walet mengaku dianiaya Novel yang saat itu menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Bengkulu.

Tangkapan layar cuitan Muannas Alaidid terhadap Novel Baswedan./Twitter/@muannas_alaidid
Tangkapan layar cuitan Muannas Alaidid terhadap Novel Baswedan./Twitter/@muannas_alaidid

Saat kasus mencuat, Novel Baswedan sedang berdinas di Polres Bengkulu dan dia dinilai tidak bertanggung jawab atas kasus pencurian sarang burung walet yang mengakibatkan kematian maupun cacat permanen terhadap pelaku.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah