“Aparat jgn keterlaluanlah.. Apalagi dgn Ustadz. Ini bukan sepele lho..” ujarnya.
Komentar Novel Baswedan ini lantas menarik perhatian Ketua Cyber Indonesia, Husin Shihab, yang mengatakan bahwa pernyataan penyidik KPK itu adalah pernyataan yang berbahaya dan diduga menyebarkan berita bohong.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Pertama yang Dilihat Ungkap Diri Anda yang Sebenarnya Ketika Mengemudi
Cuitan ini berbahaya karna diduga menyebarkan berita bohong.
1. Maher ditahan bkn krn hinaan tapi krn hatespeech a/n SARA, psl. 28 ayat 2. Polisi tdk akan nahan klu delik aduan.
2. Sblm ditahan Maher sdh sakit. Ada rekam mediknya.
Mohon atensi @CCICPolri @DivHumas_Polri https://t.co/3B9e7Gkkuz— Husin Alwi (@HusinShihab) February 9, 2021
“Cuitan ini berbahaya karna diduga menyebarkan berita bohong,” cuit Husin Shihab, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Husin lantas membantah pernyataan yang diungkap Novel terkait dengan kasus yang menjerat Maaher hingga akhirnya dia meninggal di tahanan.
“1. Maher ditahan bkn krn hinaan tapi krn hatespeech a/n SARA, psl. 28 ayat 2. Polisi tdk akan nahan klu delik aduan,” paparnya.
Selain itu Maaher, kata Husin, memang telah lebih dulu sakit sebelum ditahan. Hal ini pun dibuktikan dengan rekam medis pria yang bernama asli Soni Eranata tersebut.
“2. Sblm ditahan Maher sdh sakit. Ada rekam mediknya. Mohon atensi @CCICPolri @DivHumas_Polri,”ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, ustaz Maaher At-Thuwailibi meninggal pada Senin, 8 Februari 2021 pada sekitar pukul 19.00 WIB di Rutan Mabes Polri.