PR DEPOK – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, baru-baru ini mengomentari kasus korupsi yang menurutnya kian meningkat di dua tahun terakhir pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, meningkatnya kasus korupsi ini merupakan peringatan keras bagi para penyelenggara negara agar lebih amanah dalam mengemban tugasnya.
Disampaikan oleh anggota Komisi II DPR RI itu, situasi di Indonesia bahkan bukan lagi lampu kuning tetapi lampu merah terhadap korupsi di Tanah Air.
“Bukan lampu kuning lagi, tp lampu merah bagi pemberantasan korupsi di Indonesia,” tulis Mardani melalui akun Twitter miliknya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Politisi PKS itu menuturkan bahwa tahun ini bukanlah tahun kedua Jokowi menjabat sebagai Presiden RI, melainkan sudah tahun ketujuh sejak sang presiden memimpin di periode 1.
“Pak @jokowi bukan masuk tahun kedua pemerintahan, tapi tahun ke tujuh,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Mardani, seharusnya tingkat kasus korupsi di Indonesia melandai yang menandakan korupsi semakin menurun serta indeks persepsi korupsi semakin meninggi.
Tak hanya itu, Mardani Ali bahkan menyebut bahwa meningkatnya jumlah korupsi di Indonesia ini sebagai musibah.
“Mestinya tingkat korupsi kian turun dan indeks persepsi korupsi kita kian tinggi nilainya. Ini musibah,” tutur Mardani.
Sementara itu, kesimpulan bahwa angka korupsi di Indonesia meningkat didasarkan pada survei yang dilakukan oleh LSI pada Desember 2020 lalu.
Dalam survei tersebut, mayoritas responden menilai bahwa korupsi dalam dua tahun mengalami kenaikan jumlah dalam dua tahun terakhir kepemimpinan Jokowi.
Untuk diketahui, kasus korupsi yang belum lama ini berhasil dikuak oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) adalah kasus korupsi dana bantuan sosial (bansos) yang menjerat mantan Menteri Sosial, Juliari Peter Batubara.
Baca Juga: Serang Balik Kritikan Novel KPK Soal Ustaz Maaher, Muannas: Kenapa Diinjak hingga Disetrum?
Juliari diduga memakai dana korupsi bansos Covid-19 untuk membiayai sejumlah kebutuhan yang sifatnya pribadi.
Namun, hingga saat ini KPK masih terus menyelidiki kemungkinan adanya keterlibatan pihak-pihak lainnya dalam kasus korupsi ini.
Selain eks Mensos Juliari, ada juga eks Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo, yang diduga korupsi ekspor benih lobster.
Ia pun ditangkap tangan oleh KPK pada Rabu, 25 November 2020 lalu.***