PR DEPOK – Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko, mendapatkan sejumlah karangan bunga sebagai bentuk dukungan dan simpati dari berbagai pihak, termasuk masyarakat umum.
Puluhan karangan bunga tersebut dikirimkan oleh beberapa organisasi seperti relawan dan kelompok pemuda tani, hingga pengusaha.
Karangan-karangan bunga tersebut nampak memenuhi halaman rumah mantan Panglima TNI tersebut, yang berlokasi di Jalan Terusan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat.
Beberapa pesan yang tertulis di atas karangan tersebut di antaranya “Kita Petani Bersama Moeldoko”, “Teruskan Pak Moeldoko, You Are The Best”, dan lain sebagainya.
Dukungan ini kabarnya diterima Moeldoko untuk menyemangati KSP tersebut yang belum lama ini diisukan berencana mengkudeta Partai Demokrat.
Kiriman karangan bunga yang diterima Moeldoko ini lantas menuai tanggapan dari sejumlah pihak, tak terkecuali, Staf Pribadi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sekaligus Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Ossy Dermawan.
Baca Juga: 5 Tips Sederhana bagi Orang Tua untuk Memastikan Interaksi Anak Aman dalam Dunia Digital
Dalam pernyataannya, ia menyindir sosok yang santer dikabarkan ingin mengkudeta Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu, dengan mengatakan bahwa ia sudah bisa membuat partai sendiri.
Namun, dengan banyaknya karangan bunga yang diterima Moeldoko, maka mantan Panglima TNI tersebut dapat membuat partai baru dengan nama Partai Karangan Bunga Indonesia.
“Sudah bisa membuat partai baru dengan nama Partai Karangan Bunga Indonesia,” cuit Ossy sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter miliknya.
Diberitakan sebelumnya, Moeldoko sempat diisukan sebagai orang yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang saat ini dipegang oleh AHY.
Melalui gerakan politik yang menurut AHY dianggap inkonstitusional itu, Moeldoko dikatakan akan mengkudeta AHY demi mendapatkan kendaraan politik menuju Pilpres 2024.
Akan tetapi, tudingan ini langsung dibantah oleh sang KSP, namun ia tidak memungkiri bahwa dirinya memang sempat bertemu dengan sejumlah kader Demokrat yang mengajaknya.
Baca Juga: Tingkat Pendidikan Kades di Indonesia Berbeda-beda, Mendagri Support Adanya Pembinaan Aparatur Desa
Dalam klarifikasinya, Moeldoko membenarkan bahwa dirinya bertemu dengan beberapa kader Demokrat di hotel dan di rumah.
Namun, katanya, ia tidak tahu menahu soal maksud dari para kader yang mengajaknya bertemu itu.
Di sisi lain, AHY bersikeras bahwa apa yang dialami partainya adalah upaya kudeta dari pihak yang berada di lingkaran istana.
Baca Juga: Usut Mafia Tanah di Kasus Ibu Dino Patti Djalal, Mardani Ali Sera: Pakai Terobosan
Ia bahkan menyurati Presiden RI Joko Widodo untuk meminta keterangan dan klarifikasi.
Akan tetapi, pihak istana menyatakan tidak perlu menjawab surat Ketum Demokrat tersebut karena itu hanyalah masalah internal partai tersebut.***