Novel Baswedan Sindir Polri Soal Uztaz Maheer, Dewi Tanjung: Dia Lupa Saat Siksa Tersangka, Buka Aib Sendiri!

- 11 Februari 2021, 14:28 WIB
Kader PDIP Dewi Tanjung.
Kader PDIP Dewi Tanjung. /ANTARA/HO-Polda Metro Jaya/

PR DEPOK - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan turut menyoroti wafatnya Soni Ernata atau Ustaz Maaher at-Thuwailibi.

Menurut Novel Baswedan, meninggalnya Ustaz Maaher di Rutan Bareskrim memperlihatkan bahwa tidak ada toleransi untuk tahanan yang sedang sakit.

Novel Baswedan juga menyinggung polisi karena dianggap keterlaluan memperlakukan seorang ustaz seperti itu.

Baca Juga: 5 Tips Sederhana bagi Orang Tua untuk Memastikan Interaksi Anak Aman dalam Dunia Digital

Innalillahi Wainnailaihi Rojiun Ustadz Maaher meninggal di rutan Polri. Pdhl kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit. Org sakit, kenapa dipaksakan ditahan? Aparat jgn keterlaluanlah..  Apalagi dgn Ustadz. Ini bukan sepele lho,” kata dia.

Pernyataan Novel Baswedan tersebut pun ditanggapi oleh sejumlah pihak, salah satunya politisi PDI Perjuangan (PDIP) Dewi Tanjung.

Dewi Tanjung mengatakan bahwa Novel melupakan kasus sarang burung walet, saat itu dia menembak mati dan menyiksa tersangkanya.

Baca Juga: Jokowi Targetkan Vaksinasi bagi Pedagang Pasar, Karyawan Mal, dan Pelaku Sektor Jasa Mulai Minggu Depan

Tanggapan tersebut disampaikan Dewi Tanjung melalui akun Twitter pribadinya @DTanjung15 pada Rabu, 10 Februari 2021.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x