Lebih lanjut, Aliansi Mahasiswa UGM turut menuliskan narasi, yang juga dengan gaya satir, mendukung Presiden Jokowi untuk terus berkarya dengan oligarki dan para buzzer.
“Selamat kepada bapak presiden RI @jokowi yang juga Alumni UGM. Kami sebagai mahasiswa UGM merasa bangga dengan bapak. Teruslah berkarya dengan oligarki dan para buzzer,” kata akun Aliansi Mahasiswa UGM sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Selamat kepada bapak presiden RI @jokowi yang juga Alumni UGM. Kami sebagai mahasiswa UGM merasa bangga dengan bapak. Teruslah berkarya dengan oligarki dan para buzzer ????
Hedeh. #AliansiMahasiswaUGM pic.twitter.com/dkJ4G3ad3W— Aliansi Mahasiswa UGM (@UGMBergerak) February 10, 2021
Publik belakang memang kerap mempertanyakan pernyataan Presiden Jokowi yang meminta kritik tersebut, yang mereka nilai bertentangan dengan keadaan yang sebenarnya.
Banyak dari masyarakat sebetulnya ingin menyampaikan kritik, namun mereka kerap takut oleh UU ITE dan tentunya para buzzer yang sering lapor-melaporkan.
Bahkan sejumlah tokoh nasional pun ikut menyarankan agar sebelum Presiden Jokowi meminta masyarakat untuk mengkritik, lebih baik ditertibkan dulu para buzzer dan juga merevisi pasal-pasal karet yang ada dalam UU ITE.
Beberapa tokoh nasional berpendapat, bisa saja publik melakukan kritik kepada Pemerintahan Presiden Jokowi.
Namun, ketika mereka dilaporkan ke pihak kepolisian atas kritikannya tersebut, justru dikhawatirkan pemerintah akan lepas tangan dengan alasan tidak bisa mengintervensi hukum.
Hal itu yang menjadi ketakutan utama publik untuk menyampaikan kritik pada pemerintah saat ini.***