Kemudian, Ferdinand pun menyebutkan lagi adanya kelompok politisi hingga intelektual yang tidak suka dengan Jokowi.
Selain kaum anti Pancasila dan barisan sakit hati, ada jg kelompok politisi, aktivis dan intelektual yg hatinya sdg benci2nya kpd @jokowi tak suka dan sgt gerah dgn keberadaan netizen NKRI.
Setiap mrk mengolok2 Presiden, Netizen NKRI selalu mematahkan argumen mrk yg bkn kritik.— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) February 11, 2021
“Selain kaum anti Pancasila dan barisan sakit hati, ada jg kelompok politisi, aktivis dan intelektual yg hatinya sdg benci2nya kpd @jokowi tak suka dan sgt gerah dgn keberadaan netizen NKRI. Setiap mrk mengolok2 Presiden, Netizen NKRI selalu mematahkan argumen mrk yg bkn kritik,” ujarnya.
Ferdinand menambahkan, justru pihak-pihak tersebut tersebut yang membangun opini buruk terhadap Jokowi.
Padahal, lanjutnya, sebagai warga negara sudah seharusnya warganet menjaga negerinya dari pengaruh radikalisme, yaitu dengan cara kawal pemerintah melalui media sosial.
“Lidah mereka serentak membangun opini buruk kpd Pres @jokowi seolah anti kritik, otoriter dan memelihara buzzer. Padahal ini Warga Negara, Netizen yg ingin menjaga negerinya dr pengaruh sesat radikalisme dan mengawal pemerintah dr buruknya fitnah caci maki kaum oposan plastic,” kata Ferdinand.***