Geram Din Syamsuddin Dituduh Bagian Kelompok Radikalisme, MUI: Fitnah, Keji, dan Sebuah Kebodohan!

- 13 Februari 2021, 09:14 WIB
Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsuddin.
Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsuddin. /Instagram/@m_syamsuddin

PR DEPOK - Prof Din Syamsuddin belum lama ini disudutkan dan dituding sebagai bagian dari kelompok radikalisme.

Terkait hal itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim menyesalkan tindakan tersebut.

Sudarnoto mengatakan hal tersebut dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, pada Jumat, 12 Februari 2021.

Baca Juga: Suap Rp2 Miliar PDIP Dianggap Biasa, Refly Harun: Kalau Terjadi pada 'Musuh', Waduh Rame-rame Digebukin

“Ini adalah tuduhan dan fitnah keji yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kepada seorang tokoh dan pemimpin Muslim penting tingkat dunia yang sangat dihormati karena dalam waktu yang panjang telah mempromosikan Wasatiyatul Islam atau Islam Moderat di berbagai forum dunia,” ujar Sudarnoto.

Sudarnoto mengungkapkan bahwa peran penting Prof Din Syamsuddin secara nasional dan internasional salah satunya yakni mengarusutamakan Wasatiyatul Islam.

Lanjutnya, bahwa atas nama dan untuk motif apapun, Din Syamsuddin merupakan antiradikalisme serta kepada siapapun yang melakukannya.

Baca Juga: Sarankan Pimpinan DPR yang Matikan Mikrofon Diadukan, Refly Harun: Aneh Bin Ajaib, Hilangkan Hak Berdemokrasi

Terlalu banyak bukti dan rekam jejak Din Syamsuddin yang bisa dicermati untuk memahami pandangan dan sikapnya terhadap radikalisme dan bagaimana menangani radikalisme. Bahkan tak segan-segan beliau mengkritik siapapun yang menangani radikalisme-ekstrimisme dengan cara-cara radikal dan ugal-ugalan,” ucapnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

“Jadi, laporan dan tuduhan radikalisme yang dialamatkan kepada Din Syamsuddin adalah fitnah keji dan merupakan sebuah kebodohan.”

Terkait hal itu, Sudarnoto meminta kepada seluruh kelompok manapun agar berpikir dengan matang. Pasalnya, tudingan itu tidak juga memberikan manfaat kepada siapapun maupun kepada masyarakat dan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Minta Rakyat Aktif Beri Kritikan, Hamdan Zoelva: Kenapa Banyak Pihak 'Sumbu Pendek' Serang yang Kritis?

“Bangsa Indonesia telah dipercaya oleh masyarakat Internasional melalui pertemuan ulama dunia di Bogor beberapa tahun yang lalu menjadi pusat Wasatiyatul Islam global, dan Din Syamsuddin adalah tokoh dan ulama penting yang terakui," kata Sudarnoto.

Menurutnya, tudingan radikalisme  kepada Din Syamsuddin tersebut dapat menyinggung perasaan para ulama dunia, tentu juga akan merugikan kepentingan bangsa.

Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan pihak Kementerian Agama (Kemenag) juga telah diminta olehnya untuk mengkaji kembali tuduhan tersebut, dan menangani polemik ini dengan langkah profesional.

Baca Juga: Aliansi Mahasiswa UGM: Selamat Jokowi Juara Umum Lomba Ketidaksesuaian Omongan dengan Kenyataan 

“Jangan sampai salah mengambil langkah dan kesimpulan karena jelas akan merugikan dan membawa dampak negatif. Atas langkah positif ini, saya menyampaikan apresiasi,” ujar Sudarnoto.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah