“Kan bagaimana mungkin alumni yang berurusan dengan ilmu pengetahuan, hidup dengan alat pikiran teknologis, tiba-tiba ingin mengevaluasi Din Syamsudin. Itu kan cuma pasti disogok, disuruh kudeta Din Syamsudin gitu. Jadi gak mungkin ada alumni yang berotak masuk di dalam soal-soal yang dengan isu radikal,” kata dia.
Alumni ITB itu, sambung Rocky, adalah alumni dari institut yang berkaitan dengan teknologi, maka akan lebih diterima jika kelompok yang mengatasnamakan GAR ITB ini melaporkan seseorang yang ada kaitannya dengan teknologi.
“Jadi persoalin kalau misalnya Din Syamsudin gak bisa pakai gadget, nah itu dia begot uh, dievaluasi secara teknologi. Tapi kalau soal daya tahan sosial Din Syamsudin, basis kulturalnya, teman-temannya, ngapain? Ngapain alumni ITB ngurusin teman-teman Din, mempersoalkan ceramah-ceramah Din, ngapain? Kan itu urusan lain,” ucap Rocky Gerung.
***