Bantah Keras Tudingan Din Syamsuddin Radikalis, Mahfud MD: Dia Kritis, Laporan GAR ITB Hanya Didengarkan

- 13 Februari 2021, 19:42 WIB
Din Syamsuddin Dilaporkan Radikal oleh GAR ITB, Mahfud MD: Pemerintah Tidak Memproses Laporan Itu.*/
Din Syamsuddin Dilaporkan Radikal oleh GAR ITB, Mahfud MD: Pemerintah Tidak Memproses Laporan Itu.*/ /Youtube Karni Ilyas Club

PR DEPOK – Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD memberikan komentarnya terkait pemberitaan Din Syamsuddin.

Baru-baru ini, Din Syamsudin dilaporkan ke pihak kepolisian terkait dugaan pelanggaran kode etik dan perilaku.

Din Syamsudin telah dilaporkan oleh Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan tuduhan bagian dari kelompok radikalisme.

Baca Juga: Said Didu Sebut Pemimpin Otoriter Tidak Cakep, Ferdinand Hutahaean: Main Fisik Nih, Untung Dia Nggak Jadi Pemi

Mewakilkan pemerintah, ia menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah menganggap Din Syamsuddin sebagai penganut radikalisme.

Pemerintah tdk prnh menganggap Din Syamsuddin radikal atau penganut radikalisme,” tulis Mahfud MD seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @mohmahfudmd pada Sabtu, 13 Februari 2021.

Karena menurutnya, Din Syamsuddin menganut moderasi dalam beragama yang diakui oleh pemerintah.

Baca Juga: Curiga Partai Demokrat Usung SBY pada Pilgub DKI 2024, Teddy Gusnaidi: Ini Cara untuk Singkirkan Gibran

Pak Din itu pengusung moderasi beragama (Wasathiyyah Islam) yg jg diusung oleh Pemerintah,” ucapnya.

Selain itu, Mahfud MD juga menekankan bahwa Din Syamsuddin adalah seseorang yang kritis dan bukan radikalis.

“Dia jg penguat sikap Muhammadiyah bhw Indonesia adl "Darul Ahdi Wassyahadah". Beliau kritis, bkn radikalis,” tuturnya.

Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 13 Februari 2021: 31.517 Positif, 26.681 Sembuh, 654 Meninggal Dunia

Ia menyebut bahwa selama ini, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) sama-sama mengampanyekan Pancasila sejalan dengan Islam.

Muhammadiyah dan NU kompak mengkampanyekan bhw NKRI berdasar Pancasila sejalan dgn Islam,” kata Mahfud MD lagi.

NU menyebut ‘Darul Mietsaq’, Muhammadiyah menyebut ‘Darul Ahdi Wassyahadah’,” ujarnya menjelaskan.

Baca Juga: Akui tak Pernah Dibayar Saat Sebar Informasi, Ferdinand Hutahaean: Saya Gunakan Media Sosial untuk Jaga NKRI!

Selanjutnya, ia mengaku bahwa dirinya kerap kali berdiskusi dengan Din Syamsuddin.

Pak Din Syamsuddin dikenal sbg salah satu penguat konsep ini. Sy sering berdiskusi dgn dia, terkadang di rumah JK,” tuturnya.

Lebih jauh, ia mengklarifikasi adanya laporan dari GAR ITB tersebut.

Memang ada beberapa orang yg mengaku dari ITB menyampaikan masalah Din Syamsuddin kpd Menteri PAN-RB Pak Tjahjo Kumolo,” kata Mahfud MD.

Baca Juga: BST Rp300 Ribu Segera Cair, Siapkan Dokumen Ini dan Cek Daftar Nama Penerima Bansos Februari 2021

Akan tetapi, ia menilai bahwa Tjahjo Kumolo hanya mendengarkan kelompok yang sedang menyampaikan aspirasinya, siapa pun itu.

Pak Tjahjo mendengarkan sj, namanya ada orng minta bicara utk menyampaikan aspirasi ya didengar,” ucapnya.

Kemudian, Mahfud MD kembali menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menindaklanjuti laporan tersebut.

Baca Juga: Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Fadli Zon: Kasian yang Nuduh, Pengetahuannya Terbatas

Tp pemerintah tdk menindaklanjuti apalagi memroses laporan itu,” kata Mahfud MD.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah