6 Tahun Jokowi Memimpin Dinilai Tak Hasilkan Demokrasi, Rocky: Buzzer Gak Mutu Tak Bisa Tambal Kepemimpinannya

- 15 Februari 2021, 17:56 WIB
Pengamat politik sekaligus filsuf, Indonesia.
Pengamat politik sekaligus filsuf, Indonesia. /Instagram @rocky_gerung_official

PR DEPOK – Pengamat politik, Rocky Gerung, menyoroti kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo yang menurutnya tidak bisa menghasilkan demokrasi meski sudah 6 tahun memimpin Indonesia.

Dalam pernyataan yang disampaikan dalam dialog bersama Hersubeno Arief, Rocky menilai tidak terciptanya demokrasi di Tanah Air memang merupakan kesalahan dari Presiden RI ke-7 itu.

“Presiden sudah 6 tahun gak bisa menghasilkan demokrasi, kan nanti dibilang semua salah presiden, ya memang dia yang salah, wong dia yang presiden kok. Masa disalahin sama tukang ojek yang salah nganterin barang,” ujar Rocky Gerung, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube miliknya pada Senin, 15 Februari 2021.

Baca Juga: Sebut Isu Radikal Dibuat Pihak yang Tak Puas Menang Pilpres 2019, RG: Mereka Pemenang Tapi Mental Pecundang

Pengamat politik yang juga seorang filsuf itu mengatakan bahwa yang menjadi permasalahan saat ini adalah kepemimpinan yang tidak bermutu.

Rocky memaparkan, keberadaan buzzer-buzzer tak bermutu yang dipelihara pemerintah juga tidak bisa menambal kepemimpinan yang tidak bermutu tersebut.

“Jadi anggaran negara dipakai untuk biayai buzzer, setiap menteri punya pos khusus untuk memelihara buzzer. Jadi menterinya nggak percaya diri karena presidennya nggak percaya diri, presiden melihara buzzer istana dan dipamerin peternakan itu kemarin difoto kan,” katanya menanggapi foto Jokowi dikelilingi sejumlah tokoh yang beredar luas di media sosial belum lama ini.

Baca Juga: Profil dan Fakta Unik Uhm Ki Joon, Yoon Jong Hoon hingga Ha Do Kwon yang Ambisius dalam Drama The Penthouse

Untuk diketahui, sebelumnya sempat beredar foto di mana Jokowi tengah berdiri bersama beberapa orang, yang di antaranya ada Abu Janda atau Permadi Arya, Denny Siregar, serta Eko Kuntadhi.

Orang-orang tersebut disebut-sebut sebagai para buzzer istana yang dibayar dengan menggunakan APBN. Akan tetapi, foto yang disebut-sebut sebagai foto Jokowi bersama para buzzer dibantah oleh Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman.

Ia mengatakan bahwa istana tidak pernah memiliki buzzer dan hanya menggunakan influencer untuk keperluan pemasaran pariwisata.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 15 Februari 2021, Apakah Andin akan Mengandung Buah Hatinya dengan Al?

Menurutnya, para influencer ini ditugaskan untuk menarik wisatawan agar dapat meningkatkan pariwisata.

Fadjroel pun menegaskan bahwa para influencer ini tidak dibayar karena kegiatan tersebut dalam rangka bentuk gotong royong melawan pandemi Covid-19.

“Influencer terkait Covid-19 dan vaksinasi itu cuma-cuma dan gratis sebagai bentuk gotong royong melawan pandemi Covid-19,” ujar Jubir Presiden tersebut.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah