PR DEPOK - Indonesia negara demokrasi, maka akan bersinggungan terkait kebebasan dan normalisasi UU Pemilu.
Terkait hal itu Politisi Partai Demokrat Andi Arief angkat bicara soal kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Andi Arief mengaku khawatir jika Presiden Jokowi akan dikenal sebagai presiden yang gagal mensejahterakan rakyat. Hal itu disampaikannya melalui akun Twitter miliknya @andiarief_.
Baca Juga: Akui Ingin Segera Menikah, Herjunot Ali Sebut Pacaran Buang Duit hingga Singgung Luna Maya
Ia pun menuturkan, apabila Jokowi tak melakukan terobosan besar soal kebebasan dan normalisasi UU Pemilu, maka Jokowi hanya akan dikenang oleh rakyat sebagai bapak stabilitas politik semu.
"Saya khawatir jika tidak ada terobosan besar soal kebebasan dan normalisasi UU Pemilu, pak Jokowi hanya akan dikenang rakyat sebagai presiden yang gagal mensejahterakan rakyat dan menjadi bapak stabilitas politik semu," ujar Andi Arief di akun Twitter miliknya, pada Selasa, 16 Februari 2021.
Andi mengungkapkan bahwa masa jabatan Presiden Jokowi berkuasa ini akan segera berakhir.
Akan tetapi, Andi Arief menilai hingga saat ini Presiden Jokowi belum memberikan warisan besar tentang demokrasi dan kemakmuran kepada rakyat.
"Bahkan, legacy (warisan) cenderung negatif," ujar Andi melanjutkan, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Dikatakan Andi Arief, bahwa kesempatan Jokowi memberikan warisan positif akan sulit.
Pasalnya, kepemimpinan Jokowi saat ini dihadapkan dengan krisis kembar ekonomi hingga pandemi Covid-19 yang tidak diketahui kapan berakhirnya.
Warisan besar yang diyakini Andi bisa diberikan Jokowi kepada masyarakat, yakni mengembalikan kebebasan berpendapat dan menormalkan UU Pemilu.
Kesempatan Pak Jokowi meninggalkan legacy positif buat kemakmuran sulit didapatkan karena krisis kembar ekonomi dan pandemi belum ada tanda bisa teratasi. Paling mungkin Pak Jokowi meninggalkan legacy Demokrasi dg mengembalikan kebebasan berpendapat, menormalkan UU Pemilu.— andi arief (@Andiarief__) February 16, 2021
"Paling mungkin Pak Jokowi meninggalkan legacy Demokrasi dengan mengembalikan kebebasan berpendapat, menormalkan UU Pemilu," ujar Andi Arief menambahkan.***