PR DEPOK – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, menyoroti cuitan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti terkait utang negara era pemerintahan Presiden RI Joko Widodo.
Dalam cuitannya, Susi mencuit ulang artikel yang membahas soal utang luar negeri RI yang telah mencapai Rp5,803 triliun.
Tersemat juga pertanyaan yang mengarah pada dugaan Jokowi telah melanggar janjinya sendiri lantaran utang negara yang kian bertambah ini.
Merasa kesal dengan cuitan mantan menteri KKP tersebut, Ferdinand lantas menyentil Susi Pudjiastuti dengan mengatakan bahwa mantan menteri tersebut memang suka membagikan informasi negatif soal pemerintah.
“Sahabat, tak perlu gusar dengan cuitan sprt ini. Mmg gayanya suka mencuit hal2 yg otaknya pikir negatif terhadap pemerintah tanpa tambahan narasi tertentu,” tulis Ferdinand melalui cuitan di akun Twitter miliknya @FerdinandHaean3, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Mantan politisi Partai Demokrat itu juga mengaku tahu arah dari cuitan yang dibagikan oleh Susi Pudjiastuti itu.
Baca Juga: Langgar 8 Pasal P3SPS, Sinetron Buku Harian Seorang Istri SCTV Ditegur KPI
“Tp kita tau arahnya kemana,” sambungnya.
Ferdinand kemudian menilai mantan menteri di era pemerintahan Jokowi periode pertama itu tidak menyadari bahwa dulu ia juga mungkin digaji dari ABPN yang didapat dari berutang.
“Hanya manusianya tak tak sadar ketika dia menteri jgn2 gajinya dr APBN bersumber dr utang,” tulisnya menambahkan.
Baca Juga: Takut Ketahuan Setubuhi Anak Kandung, Seorang Ayah Paksa Korban Berhubungan Badan Dengan ODGJ
Untuk diketahui, utang luar negeri RI saat ini telah mencapai angka Rp5,803 triliun, sebagaimana dilaporkan oleh Bank Indonesia (BI).
Jumlah utang luar negeri Indonesia ini lebih tinggi pada akhir kuartal IV 2020 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Kendati jumlah utang terus mengalami lonjakan, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengungkap bahwa angka pertumbuhan utang mengalami penurunan.
“Angka pertumbuhan utang turun dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 3,9 persen (sekarang 3,5 persen),” ujar Erwin dalam siaran pers pada Senin, 15 Februari 2021 lalu.
Pada triwulan ketiga 2020, utang luar negeri Indonesia juga sudah mencapai USD408,5 miliar.
Erwin menyebutkan, struktur utang ini masih sehat dengan rasio produk domestic bruto (PDB) sebesar 39,4 persen, meskipun memang mengalami peningkatan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 38,1 persen.***