Ia lantas meminta pemerintah untuk tidak melimpahkan kesalahan kepada Tuhan hanya karena kebijakan yang buruk.
Perekonomian yang terus memburuk ini, katanya, disebabkan pemerintah tak mendapat restu dari rakyat.
“Ya masa kita pergi lagi pada abad-abad gelap di mana theocracy mengendalikan politik, kan gak bisa gitu,” ujarnya.
Untuk diketahui, sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengklaim bahwa perubahan APBN 2020 dilakukannya karena Indonesia dilanda pandemi Covid-19.
Salah satu dampak yang paling mencolok dari perubahan APBN ini adalah pendapatan negara yang berkurang dari penerimaan pajak.
Dengan kondisi seperti ini, Menkeu Sri Mulyani mengatakan bahwa manusia, dalam hal ini pemerintah, hanya bisa berencana, tetapi keputusan tetap ada pada kehendak Tuhan.
“Itu desain APBN dalam kondisi di mana kita berharap 2020 tadi dengan optimisme, pertumbuhan ekonomi baik, perdagangan internasional vibrance dan kita mampu mendorong perekonomian melalui investasi, konsumsi dan ekspor. Namun manusia berencana Tuhan menentukan lain. Maret kita pandemi, seluruh dunia kena pandemi,” ujar Menkeu Sri Mulyani.***